TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, mengatakan harga komoditas pada tahun ini diprediksi masih tetap melambat. Prediksi itu didasarkan pada kondisi ekonomi Cina yang hanya tumbuh di kisaran 7 persen. "Pertumbuhan indeks harga komoditas non-migas hanya 1 persen," kata Dody seusai acara "Indonesia Investor Forum" di Jakarta Convention Center, Selasa, 21 Januari 2014.
Pertumbuhan indeks yang hanya 1 persen, kata Dody, tetap bisa mendorong kinerja ekspor Indonesia untuk membaik. "Tahun lalu minus 8 persen. Jadi sudah bisa mendorong ekspor meskipun tidak sebesar yang diperkirakan," kata Dody. "Sepanjang pertumbuhan Cina di bawah historisnya, harga komoditas akan tetap melambat."
Perkembangan ekonomi global saat ini juga dinilai sudah menunjukkan perbaikan. Amerika dan Eropa sudah lebih kondusif. Dengan adanya perbaikan tersebut, bank sentral memprediksi defisit transaksi berjalan pada 2014 bisa di bawah 3 persen. "Indonesia saat ini memang masih tergantung ekspor komoditas karena performa ekspor migas belum kuat," ujar dia.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan dengan adanya perbaikan di pasar dagang utama Indonesia, pemerintah menargetkan pertumbuhan indeks harga komoditas bisa mencapai 5 persen. "Faktor fundamental Indonesia ekonominya tumbuh. Pertumbuhan di-upgrade naik di pasar Indonesia seperti Amerika, Jepang, dan Cina," katanya.
Dengan demikian, ekspor Indonesia akan tumbuh pada tahun ini. Target itu sudah memperhitungkan larangan ekspor mineral mentah. Selain itu, barang-barang baru dan pasar-pasar baru juga mulai memperlihatkan geliatnya. Dia mencontohkan pasar baru seperti Pakistan, dengan adanya Preferential Trade Agreement (PTA), hasilnya sudah cukup baik. "Ada juga sumber lainnya dari barang-barang baru hasil hilirisasi. Kami optimistis target itu tercapai dan tren surplus terus berlanjut," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terpopuler:
Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Jokowi Rembuk Banjir di Katulampa, Ini Hasilnya
Seberapa Kaya Sutan Bhatoegana?
Geram Ahok Soal Molornya APBD DKI