TEMPO.CO, Jakarta - Tomas Berdych lolos dari tekanan besar. Petenis asal Republik Cek itu berhasil menyingkirkan David Ferrer pada perempat final tunamen Grand Slam Australia Terbuka, Selasa, 21 Januari 2014. Bertanding sekitar tiga jam, Berdych akhirnya menaklukkan Ferrer, yang merupakan unggulan ketiga, dengan skor 6-1, 6-4, 2-6, 6-4. Berdych makin riang karena ia berhasil memecahkan "kutukan" tak pernah menang di lapangan utama Rod Laver Arena.
Berdych jelas bukan wajah baru dalam turnamen pembuka Grand Slam itu. Sudah sepuluh kali dia ikut Australia Terbuka. Namun, tak sekali pun ia berhasil mencatatkan kemenangan ketika bermain di Rod Laver Arena. "Pertandingan ini sungguh spesial bagiku," kata Berdych.
Berdych juga punya rekor baru karena berhasil lolos untuk pertama kalinya ke semifinal Australia Terbuka. Selama tiga tahun terakhir, petenis berpostur tinggi besar itu tak melaju ke perempat final. Yang "mematikan" langkah Berdych adalah petenis kidal asal Spanyol, Rafael Nadal. Novak Djokovic bahkan dua kali mengalahkan Berdych pada perempat final.
"Ada beberapa pertandingan yang dulu nyaris aku menangkan. Aku tak pernah mendapat jalan mudah untuk menang di sini," kata Berdych. "Hari ini aku berjuang sangat keras untuk mendapatkan kemenangan itu."
Berdych dikenal sebagai petenis tangguh. Pada turnamen Piala Davis tahun lalu, Berdych yang berpasangan dengan Luk Rosol berhasil mengalahkan pasangan Marco Chiudinelli dan Stanislas Wawrinka dalam pertandingan yang berlangsung tujuh jam dua menit. Ini adalah pertandingan terpanjang dalam sejarah Asosiasi Tenis Profesional.
Kemenangan atas Ferrer, menurut Berdych, adalah peristiwa yang luar biasa. Apalagi Ferrer sudah berhasil menang enam dari delapan pertemuan mereka. Kemenangan itu juga membuat Berdych bergabung dalam jajaran petenis elit yang berhasil masuk babak empat besar dalam semua turnamen Grand Slam. Sebelumnya, ia pernah merasakan semifinal di Roland Garros, Wimbledon, dan Amerika Terbuka.
AUSOPEN | BBC | GABRIEL TITIYOGA
Berita lain
Zidane: Ribery Hebat, tapi Ronaldo Luar Biasa
Diminati MU dan PSG, Pjanic Tersanjung
Ribery Sakit Hati Tak Dapat Ballon d'Or
Mourinho Latih Rival Chelsea, Jika...
Eto'o Ingin Kembali ke Mallorca