TEMPO.CO, Banyuwangi - Ratusan warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, berunjuk rasa di depan kantor PT Bumi Suksesindo di kawasan Pulau Merah. Mereka mendesak perusahaan pertambangan emas itu untuk memberi kompensasi uang Rp 3 miliar per keluarga.
Mulanya massa mendemo kepala desa setempat. Mereka menagih janji Kepala Desa Sumberagung, Purwanto, untuk memfasilitasi permintaan warga kepada PT Bumi Suksesindo. Karena kepala desa tidak berada di kantor, mereka menuju kantor PT BSI. Namun, mereka tetap gagal bertemu dengan manajemen perusahaan.
Juru bicara pengunjuk rasa, Budi Purnomo, mengatakan tuntutan warga sebesar Rp 3 miliar itu dirumuskan bersama kepala desa dan telah diajukan kepada PT Indo Multi Niaga--pemegang kuasa pertambangan sebelum PT BSI--sejak 2011. Ada 5.000 warga dari empat dusun yang mengajukan tuntutan. "Itu kompensasi kesejahteraan. Tapi sampai tahun ini tuntutan kami tidak dipenuhi," kata Budi ketika dihubungi Tempo, Selasa, 21 Januari 2014.
Menurut dia, angka Rp 3 miliar itu dianggap pantas karena paling dekat terkena dampak pertambangan emas bila beroperasi. Dampak yang akan diterima warga, kata dia, antara lain tidak bisa menerima manfaat dari hutan lindung di Gunung Tumpang Pitu. Sebab, status hutan seluas 1.900 hektare diturunkan menjadi hutan produksi dan perusahaan akan melakukan pertambangan terbuka di hutan tersebut. Dampak lainnya, limbah pertambangan akan mempengaruhi pertanian warga dan nelayan.
Kuasa eksplorasi pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu pada 2007 awalnya dipegang oleh PT Indo Multi Niaga (IMN), yang mengantongi kuasa eksplorasi perusahaan emas seluas 11.621,45 hektare. Namun, karena konflik internal perusahaan, konsesi tersebut sejak Juni 2012 dialihkan ke PT Bumi Suksesindo. Perusahaan rencananya melakukan eksploitasi pada 2016 mendatang.
PT BSI akan menghasilkan 2,7 ton emas per tahun. Hal itu didasarkan pada hasil eksplorasi bahwa 1 ton batuan di gunung tersebut mengandung 0,9 gram emas. Bumi Suksesindo akan memproduksi 3 juta ton batuan per tahun atau 24 juta ton batuan dalam jangka delapan tahun.
Juru bicara PT Bumi Suksesindo, Musmin Nuryandi, tidak bisa dimintai konfirmasi. Telepon dan pesan pendek yang dikirimkan Tempo tidak dibalas.
IKA NINGTYAS
Berita Terpopuler:
Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Jokowi Rembuk Banjir di Katulampa, Ini Hasilnya
Seberapa Kaya Sutan Bhatoegana?
Geram Ahok Soal Molornya APBD DKI