TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan sodetan dari Kali Ciliwung ke Kali Cisadane sebenarnya telah masuk dalam masterplan kementeriannya sejak bertahun-tahun lalu. "Pada tahun 1990-an kami sudah siapkan dana untuk membangun sodetan dari Ciliwung ke Cisadane," kata Djoko, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2014.
Namun, dia melanjutkan, saat itu masyarakat Tangerang menolak sodetan tersebut. "Dianggap menyelamatkan Jakarta, tetapi membanjiri masyarakat di Tangerang," ujar Djoko. Karena itu, saat ini, menurut dia, desain sodetan bakal dibuat sedemikian rupa dengan sistem buka-tutup. "Air itu dialirkan ke Tangerang kalau Tangerang tidak banjir. Artinya, nanti ada pintu pengaturnya."
Djoko mengatakan bakal mencoba membicarakan masalah sodetan ini dengan pemerintah Tangerang. Terutama ihwal bangunan sodetan yang bisa diatur sedemikian rupa. "Kalau yang di Tangerang pas banjir, ya, tidak dialihkan ke Tangerang," ujarnya. "Itu namanya menyelamatkan Jakarta, tapi membanjiri Tangerang. Kan, tidak fair." (Baca: Atasi Banjir, Kementerian PU Bangun Dua Bendungan)
Menurut dia, aliran air Ciliwung itu bakal dialihkan ke Tangerang jika kota itu tengah tak banjir. "Sedangkan ketika Jakarta banjir, ya (aliran air) itu kami alirkan ke sana," kata Djoko. Ihwal anggaran sodetan, menurut dia, berasal dari pemerintah pusat yang dikelola kementeriannya.
Meski tak mau menyebutkan nilainya, dia mengatakan anggaran ini paling cepat dicairkan tahun depan dengan syarat Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah daerah menyetujuinya. Menurut Djoko, masalah sodetan ini sudah mulai dibahas pemerintah pusat dengan Bupati Tangerang kemarin. "Pak Bupati juga mungkin paham, tetapi Pak Bupati mesti minta izin ke DPR, juga harus meyakinkan kepada masyarakatnya," ucap dia.
PRIHANDOKO
Berita Terpopuler
Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?
Jokowi Rembuk Banjir di Katulampa, Ini Hasilnya
Jakarta Banjir, Ruhut Tuntut Jokowi Minta Maaf
Alasan Jokowi Mau Pasang Badan untuk Pusat