TEMPO.CO , Jakarta: Mengapa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo siap pasang badan sebelum Kementerian Pekerjaan Umum turun tangan mengatasi banjir di Ibu Kota. Menurut Jokowi, jika tidak ada yang memulai turun ke lapangan, efek kerusakan banjir akan besar.
Jokowi mengaku berani bukan karena melangkahi wewenang, tapi lebih karena tanggung jawab sebagai Kepala Daerah. "Kalau ada apa-apa saya yang kena dulu," kata Mantan Wali Kota Solo ini sambil menunjuk dirinya, Senin 20 Januari 2014.
Dia mencontohkan amblesnya jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Saat itu, Dinas Pekerjaan Umum mengirim dua alat berat untuk evakuasi awal. Dia menyinggung saat DKI Jakarta turun memperbaiki tanggul Latuharhari, Jakarta Pusat, tahun lalu.
Kemudian, amblesnya dinding Waduk Setia Budi di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Dinding waduk seluas 4 hektar ini roboh pada Sabtu 18 Januari malam lalu. "Ini punya Kementerian Pekerjaan Umum tapi kami langsung turun agar efeknya tidak sampai di jalan," ujarnya di lokasi pada Senin sore. Menurut Jokowi, yang terpenting adalah bagaimana masalah teratasi tanpa meributkan kewenangan.
Jokowi mengatakan tidak jadi soal jika Pemerintah Pusat terlambat turun. Padahal hingga saat ini rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah 2014 DKI Jakarta saja belum diketok palu. "Toh ada dana sewaktu-waktu," ujarnya.
Dia mengatakan selama ini koordinasi dengan Pemerintah Pusat juga lancar. "Lancar pokoknya lancar gak ada hambatan kok, Pusat cepet juga lihat aja tuh TB Simatupang cepet setelah kita kan?" ujarnya sambil terus tersenyum.
SYAILENDRA
Berita terkait
Secret Service Ungkap Perselingkuhan Obama?
Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?
Michelle Gugat Cerai Obama?
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Istilah Akil Soal Suap: Emas 3 Ton dan Uang Kecil
Jokowi Rembuk Banjir di Katulampa, Ini Hasilnya