TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 300 orang warga Desa Undar Andir, Serang, Banten, mengungsi di bahu tol Tangerang-Merak karena permukiman mereka terendam banjir. Warga mendirikan tenda darurat di sepanjang kilometer 56-57 sejak kemarin petang, setelah rumah mereka terendam banjir karena meluapnya sungai Ciujung. "Ada 300 orang yang kini sedang mengungsi," ujar juru bicara PT Marga Mandala Sakti, pengelola tol tersebut, Ahmad Rizalmi, kepada Tempo, Rabu, 22 Januari 2014.
Rizal mengatakan para pengungsi mendirikan tenda di jalur arah Merak maupun di jalur arah Jakarta. "Belum semua warga yang mengungsi karena ketinggian air belum begitu parah dan masih fluktuatif," katanya.
Menurut dia, debit hingga tadi malam mencapai 1300 meter/detik menggenangi sawah dan pemukiman warga yang tinggal di sekitar jalan tol tersebut. Melihat ketinggian air terus naik, sejak pukul 10 malam tadi, warga mulai mengungsi dengan membuat tenda di bahu tol.
Pengelola tol bersama instansi terkait, kata Rizal, membantu warga dan mengamankan lalu lintas agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas kareba aktivitas warga tersebut.
Kepala Divisi Hukum dan Humas PT Marga Mandala Sakti menambahkan, kondisi Sungai Ciujung tergantung pada debit air Bendung Pamarayan. " Jam 8 pagi ini sudah turun menjadi 1008 m3/detik," katanya.
Saat ini air belum sampai ke jalan tol, sehingga lajur ke arah Merak maupun Jakarta masih aman untuk dilalui kendaraan. "Arus kendaraan lancar," kata Indah.
Tol Tangerang-Merak selalu menjadi langganan pengungsian warga jika banjir tiba. Kondisi ini hampir terjadi setiap tahun. Awal 2013 lalu, ribuan pengungsi bertahan hingga sepekan lebih setelah banjir merendam pemukiman dan badan jalan tol yang mengakibatkan akses tol lumpuh.
JONIANSYAH
Terkait:
Jokowi Kesal Pengungsi Mengemis di Jalanan
Banjir Jakarta, Jokowi Ancam Staf yang Lamban
Kodam Jaya Sediakan 39 Truk untuk Angkut Pengungsi
Cisadane Meluap, Tangerang Banjir