TEMPO.CO, Tulungagung- Setelah menangkap dua terduga teroris di Surabaya pada Senin malam kemarin, aparat Detasemen Khusus 88 Anti-teror dikabarkan diam-diam menelisik kawasan Kediri dan Tulungagung. Mereka disebut tengah melacak jaringan teroris di wilayah Jawa Timur bagian selatan.
Kepala Kepolisian Resor Tulungagung Ajun Komisaris Besar Whisnu Hermawan Februanto membenarkan bahwa Densus telah berada di Tulungagung sejak Selasa, 21 Januari 2013 malam untuk menyisir sejumlah tempat. Namun Whisnu mengaku tidak tahu lokasi mana yang ditelisik Densus. "Gerakan Densus kan memang rahasia," kata Whisnu, Rabu 22 Januari 2014.
Menurut Whisnu, anggota Densus telah berada di wilayah Mataraman sejak tiga hari terakhir. Mereka melakukan operasi senyap sebagai tindak lanjut pengembangan penyidikan jaringan teroris yang ditangkap di Surabaya.
Whisnu mengaku hanya menerima pemberitahuan keberadaan Densus di wilayahnya melalui telepon. Adapun aktivitas mereka seperti apa, Whisnu tidak tahu karena tanpa melibatkan anak buahnya. Para anggota Densus ini biasa menyamar, termasuk menjadi orang gila maupun pemulung. Hal ini pula yang membuat gerakan mereka sulit dideteksi.
Whisnu juga enggan menjelaskan apakah operasi senyap tersebut telah membuahkan hasil atau belum. Sebab dirinya memang tidak berwenang menerima laporan mereka. "Kami memback-up Densus dengan meningkatkan kewaspadaan dan keamanan," kata dia.
Kawasan Tulungagung yang terdiri dari wilayah pegunungan memang acap kali menjadi lokasi persembunyian teroris. Beberapa waktu lalu dua anggota teroris jaringan Poso ditembak mati di depan warung jalan protokol Tulungagung saat hendak naik bus. Keduanya diketahui bersembunyi di sebuah rumah di Kecamatan Pagerwojo yang berada di kawasan perbukitan.
Selain mengawasi Tulungagung, Densus 88 juga dilaporkan sempat berada di Kediri. Mereka melakukan pengintaian di salah satu rumah di Kecamatan Ngadiluwih sebelum memutuskan meninggalkan lokasi. Hingga kini tak diketahui pasti hasil penyelidikan tersebut.
Sama halnya dengan Tulunggung, jajaran Polres Kediri melakukan razia dan sweeping di seluruh akses keluar masuk kota. Kepala Bagian Operasional Polresta Kediri Komisaris Sudarto mengatakan sebanyak 150 polisi dikerahkan dalam sweeping yang dilakukan tadi malam.
HARI TRI WASONO
Berita Terpopuler:
Media Asing Soroti Ani Yudhoyono di Instagram
Angkat Telunjuk, Hary Tanoe Tantang Tutut
Hanya Orang Gila Menuntut Jokowi Hilangkan Banjir
Mengapa Ahok Keras Menjaga Waduk Pluit?
Jokowi Kesal Pengungsi Mengemis di Jalanan