TEMPO.CO, Malang - Tanah longsor memutuskan jalur lalu lintas yang menghubungkan Malang-Kediri. Titik tanah longsor terjadi di Dusun Kedungrejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, pada pukul 04.00 WIB, Rabu 22 Januari 2014. Menyebabkan arus lalu lintas terganggu dan mengantre lima jam lebih.
"Tak ada korban jiwa. Ada dua titik tanah longsor," kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Batu, Komisaris Darmono. Tak hanya tanah longsor, bongkahan batu di tebing pun jatuh menutup jalur lalu lintas ke Kediri. Sebuah escavator diturunkan untuk membersihkan tumpukan tanah dan bebatuan. Setelah dibersihkan arus lalu lintas kembali normal.
Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Malang menyiagakan 500 relawan untuk mengantisipasi bencana saat musim hujan. Sekretaris PMI Kabupaten Malang Apriliyanto menjelaskan jika sepanjang Batu-Kasembon Kabupaten Malang rawan tanah longsor dan pohon tumbang.
"Tebing di sepanjang jalan rawan longsor dan pohon tumbang," kata Aprilliyanto. Sedangkan di Malang total sebanyak sembilan rawan banjir dan tanah longsor. Meliputi Sitiarjo, Tirtoyudo, Pujiarjo, Purwodadi, Ampelgading, menghubungkan Malang-Jember. Serta jalur yang menghubungkan Batu-Kediri.
Para relawan PMI terlatih menangani bencana alam mulai proses evakuasi hingga pengungsian saat bencana alam. PMI juga menyiapkan tim reaksi cepat yang bakal turun lebih awal. Peralatan penanggulangan bencana, bahan makanan dan personil telah disiagakan.
Banjir dan tanah longsor berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur. Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Karangploso Malang, Rahmatullah Adji mencatat hujan dengan intensitas ringan hingga lebat turun merata di Jawa Timur.
"Hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di wilayah Jawa Timur bagian utara dan selatan, termasuk Malang dan Batu," kata Adji. Angin berhembus dengan kecepatan hingga 40 kilometer per jam. Berhembus dari arah barat daya ke barat laut. Tekanan udara rendah di bawah 1000 milibar (mB). Tekanan cenderung menurun di Samudera Hindia di sebelah Nusa Tenggara Timur.
"Sepekan ke depan berpotensi terjadi angin kencang disertai hujan dan gelombang tinggi," katanya.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler:
Media Asing Soroti Ani Yudhoyono di Instagram
Angkat Telunjuk, Hary Tanoe Tantang Tutut
Hanya Orang Gila Menuntut Jokowi Hilangkan Banjir
Mengapa Ahok Keras Menjaga Waduk Pluit?
Jokowi Kesal Pengungsi Mengemis di Jalanan