TEMPO.CO, Tarakan - Helikopter milik TNI AD jenis Heli Bell 412 EP HA-5166 yang hilang kontak sejak Rabu, 22 Januari 2014, siang mengangkut personel Pengamanan Perbatasan (Pamtas) negara. Hingga kini keberadaan helikopter belum diketahui keberadaannya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, helikopter hilang kontak sekira pukul 13.42 WITA. Helikopter bertolak dari Bandara Juwata, Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Helikopter terbang dengan tujuan Bandara Juwata menuju Bandara Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Mantan Camat Krayan yang saat ini menjabat Sekertaris Badan Perbatasan Kabupaten Nunukan, Samuel ST Padan, mengatakan di Krayan sudah menyebar informasi soal helikopter yang hilang kontak dan diperkirakan hilang di wilayah Kecamatan Krayan. Tapi sejauh ini masih belum diketahui keberadaannya.
"Kami belum mendapat keterangan resmi dari TNI AD, tapi sudah tersebar kabar ada helikopter hilang kontak di Krayan," kata Samuel saat dihubungi dari Samarinda, Rabu, 22 januari 2014.
Informasi yang diterima Samuel, selain Krayan juga memungkinkan helikopter terakhir berada di wilayah Kecamatan Mentarang, Kabupaten Malinau. Menurut dia, dua kecamatan ini saling berbatasan.
Samuel mengatakan kondisi topografi dua kecamatan ini sangat sulit, karena kondisinya hutan perawan dan berbukit-bukit. Kecamatan Krayan luas wilayahnya mencapai 1.800 meter persegi. Sebagian besar wilayahnya masuk Taman Nasional kayan Mentarang. "Kalau dipaksakan malam ini sulit, paling mungkin pencarian besok pagi," kata dia.
Berdasar Informasi yang dihimpun, helikopter ini mengangkut 7 personel TNI AD Raider 100 Medan yang bertugas menjaga wilayah perbatasan negara RI-Malaysia. Helikopter diawaki tiga orang, Kapten Paul Simatupang, Letda M Kolid, dan Serka Kasmianto.
FIRMAN HIDAYAT
Berita Terpopuler:
Media Asing Soroti Ani Yudhoyono di Instagram
Angkat Telunjuk, Hary Tanoe Tantang Tutut
Hanya Orang Gila Menuntut Jokowi Hilangkan Banjir
Mengapa Ahok Keras Menjaga Waduk Pluit?
Jokowi Kesal Pengungsi Mengemis di Jalanan