TEMPO.CO, Subang - Banjir yang melanda Kecamatan Legon Kulon, Kabupaten Subang, sejak Sabtu, 18 Januari 2014, merugikan petambak udang hingga Rp 1,5-6 miliar. "Padahal saat ini musim panen udang. Para petambak seharusnya menikmati hasil mereka," kata Camat Legon Kulon Asep Rudih, Rabu, 22 Januari 2014.
Udang yang diproduksi petambak di Subang ini, kata Asep, merupakan udang unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan Bandung. Selain ke dua kota itu, udang jenis bago (menyerupai udang peci super) itu juga diekspor ke beberapa negara Eropa.
Asep menjelaskan, butuh waktu sekitar 40 hari untuk memanen udang tersebut. Selain mendatangkan kerugian, banjir ini pun membuat para petambak mesti memanen ulang udang bago tersebut.
Sementara dalam hal pertanian, kata Asep, petani tidak mengalami kerugian besar seperti petambak. "Padi yang terendam banjir tidak akan membuat petani harus panen ulang," ujarnya. Untuk menanam padi hingga memanennya membutuhkan waktu 20 hari hingga satu bulan. Menurut Asep, selama tidak terendam lebih dari seminggu, padi masih segar sehingga petani tidak perlu memanen ulang.
Adapun Kecamatan Legon Kulon terletak di kawasan pesisir Jawa Barat bagian utara. Mata pencaharian sebagian warga di sana adalah petambak dan petani.
Baca Juga:
PERSIANA GALIH
Berita lainnya:
Akun Instagram Ani Yudhoyono Terpopuler di Dunia
Tingkah Polah 3 Ibu Negara Dunia di Instagram
Marcos Lopes, Bintang Muda Manchester City
Perang Antikorupsi, Pengacara Cina Justru Dibui
Jokowi ke Tebet, Warga: Ingin Lihat Pak Jokowi