TEMPO.CO, Jakarta - Kisruh seputar penerbitan buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh masih berlanjut. Jika sebelumnya para penggiat sastra bersuara, kini Hanafi, seorang pelukis, menyuarakan kekesalannya terhadap sampul buku karya Jamal D. Rahman dan kawan-kawan tersebut.
Hanafi mengklaim sampul yang digunakan pada33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh tersebut merupakan salah satu karya lukisannya. Namun pihak penyusun buku tidak melakukan konfirmasi terlebih dahulu sebelum memakai karyanya.
"Penyusun buku sama sekali tidak minta izin, malah mereka menelepon istri saya yang tidak begitu paham soal penggunaan karya," Hanafi menjelaskan kepada Tempo, Rabu, 22 Januari 2014.
Hanafi sangat menyesalkan penyusun buku yang memakai karya lukisannya sebagai sampul. Bukan karena tidak mengizinkan, melainkan lukisan itu merupakan salah satu karyanya yang berseri. "Integritas artistik saya jelas terganggu," ujar Hanafi.
Lukisan yang dipakai dalam sampul itu, kata Hanafi, berjudul Dalam Kenangan. Dalam Kenangan memiliki 20 lukisan dalam serinya. "Salah satu serinya kini tampil di tempat yang salah."
Hanafi memang kerap diminta untuk membuat ilustrasi tulisan, bahkan sampul buku dan majalah. Horison, salah satunya. Namun majalah Horison meminta langsung kepadanya.
"Andai saja penyusun buku 33 Tokoh Sastra meminta dari awal, saya akan senang membuatkan ilustrasinya, dan pasti saya tidak memberikan seri Dalam Kenangan itu dipakai," kata Hanafi.
RINA ATMASARI
Topik Terhangat
Banjir Jakarta | Buku SBY | Banjir Manado | BBM Akil | Anas Ditahan |
Berita Terpopuler
Tak seperti Ani SBY, Michelle Cuekkan Olok-olokan
Tidur Lelap Baik buat Prostat
Seperti Ani SBY, Instagram Istri Assad pun Didebat
Selain Ani SBY, Ratu Yordania Juga Punya Instagram
Busana Rajutan untuk Musim Hujan