TEMPO.CO, Montreux - Perundingan damai yang melibatkan pemerintahan Suriah pimpinan Presiden Bashar al-Assad dan kelompok oposisi dimulai Rabu ini, 22 Januari 2014, di Montreux, Swiss. Pertemuan dua kubu yang berseteru itu membawa harapan akan berakhirnya konflik yang sudah berlangsung selama tiga tahun sejak Maret 2011.
Sejumlah utusan internasional, wakil pemerintah Suriah, dan pihak oposisi tiba di Montreux, Swiss, Rabu, 22 Januari 2014, untuk memulai perundingan setelah berbulan-bulan saling mengobral ancaman untuk tidak menghadiri perembukan.
Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, mendesak semua pihak yang terlibat dalam perang berdarah di Suriah untuk mengambil kesempatan ini guna mengubahnya menjadi sebuah perdamaian.
Federico Lombardi, juru bicara Vatikan yang mengirim seorang utusan, mengatakan, "Faktanya, mereka bertemu (hari ini) dan memulai pembicaraan (perdamaian)."
Sementara itu, utusan internasional lainnya berhati-hati dalam mengemukakan harapannya. "Menurut saya, tak ada seorang pun yang berurusan dengan pejabat Suriah menaruh harapan palsu akan adanya kemajuan (perundingan damai) yang pesat," ucap pejabat senior Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat yang tak disebutkan namanya.
"Setiap orang mengerti bahwa ini adalah awal dari sebuah proses. Ini tidak akan berjalan cepat. Masih ada pertempuran yang sangat pahit di lapangan. Karena itu, kesabaran dan ketekunan mutlak diperlukan," tambahnya.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita lainnya:
Akun Instagram Ani Yudhoyono Terpopuler di Dunia
Tingkah Polah 3 Ibu Negara Dunia di Instagram
Marcos Lopes, Bintang Muda Manchester City
Perang Antikorupsi, Pengacara Cina Justru Dibui
Jokowi ke Tebet, Warga: Ingin Lihat Pak Jokowi