TEMPO.CO , Jakarta:Hujan mengguyur Jakarta selama sepekan ini. Akibatnya banjir mengepung Ibu Kota dari segala arah. Tingginya intensitas hujan sebanding dengan blusukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sebelum musim penghujan Jokowi maksimal blusukan dua kali sehari, yaitu siang dan sore sebelum pulang rumah. Kali ini dalam sehari, dia bisa blusukan 4 kali sehari. Dini hari, pagi, siang, bahkan sore sebelum pulang ke rumah.
Meningkatnya intensitas blusukan ini membuat para wartawan kewalahan. Bagaimana tidak, pukul 05.30 WIB kebanyakan sudah bersiap di rumah dinas Jokowi, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Namun, Jokowi punya jamu khusus warisan nenek moyang untuk blusukan. Ini memunculkan pertanyaan dari wartawan mengenai rahasianya.
"Pak kok tetep seger sih blusukan terus?" kata seorang wartawan ketika Jokowi sudah di dalam mobil. Dia membuka rahasianya kepada wartawan sebelum pulang ke rumahnya dari Balai Kota pada Selasa, 21 Januari 2014.
Jokowi meminta sopirnya berhenti sebentar. Dia menyempatkan dirinya menjawab pertanyaan nyeleneh itu. "Ya jamulah, racikan sendiri," kata Jokowi. (Baca: Tanpa Alas Kaki, Jokowi Nyemplung ke Banjir)
Wartawan mendesak agar Jokowi mau memberi tahu rahasia nenek moyangnya itu. "Nih beli temulawak Rp 10 ribu dapat sekantung kresek gede," ujarnya. Kemudian ambil satu batang temulawak. Dipotong-potong. "Set, set, set, set," kata Jokowi sambil memotong-motong jarinya.
Jokowi kemudian mengatakan, temulawak tersebut selanjutnya direbus bereng kacang hijau. Tambahkan gula jawa dan sedikit jahe. "Biar wangi terus minum rutin, pasti sehat selalu," ujarnya. "Jaga kesehatan lho," pesannya kepada wartawan. Lalu Jokowi ngacir.(Baca: Di Ciliwung, 'Awas Pak Jokowi Banjirnya Sedada')
SYAILENDRA