TEMPO.CO, Kupang - Ribuan hektare lahan persawahan petani di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), terancam gagal tanam. Bibit padi yang disemai petani hanyut tersapu banjir. "Ada ribuan hektare lahan sawah yang terancam gagal tanam karena banjir," kata Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Raymundus Fernandez kepada Tempo, Kamis, 23 Januari 2014.
Menurut Raymundus, lahan persawahan yang terancam gagal tanam tersebar di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten TTU. Dia mengatakan hanya pada lahan sawah tadah hujan yang masih mungkin bisa ditanami karena tidak terjangkau banjir.
Raymundus mengatakan tidak bisa segera memberikan bantuan kepada petani, termasuk mengganti bibit padi yang hanyut. Sebab, hingga saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten TTU tahun 2014 belum ditetapkan. “Belum ada anggarannnya, padahal untuk memberikan bantuan butuh dana,” ujarnya.
Stok beras pun saat ini hanya tersisa belasan ton dari persediaan 100 ton karena telah diberikan kepada para korban bencana angin puting beliung yang melanda daerah itu. “Untuk para petani kami hanya bisa andalkan bantuan beras yang tersisa itu,” ucap Raymundus pula.
Mengatasi masalah yang dihadapi para korban angin puting beliung pun sulit dilakukan, terutama untuk memperbaiki rumah warga yang rusak. "Kami harus utang bahan bangunan karena tidak ada anggaran," tuturnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT Tini Thadeus mengatakan telah menerima laporan dari Bupati TTU terkait bencana alam di TTU. "Laporannya sudah ada, tetapi penanganannya masih dilakukan pihak kabupaten," katanya.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler
Disebut Capres Banjir, Jokowi: Masa Bodoh!
Risma Temukan 2 Karung Duit di Kebun Binatang Surabaya
Akun Instagram Ani Yudhoyono Terpopuler di Dunia
Titik Banjir Hari Ini 22 Januari 2014