TEMPO.CO, Makassar - Seorang pemuda tewas setelah ditembak polisi saat tawuran di Jalan Sungai Saddang Baru, Kecamatan Rappocini, Kamis dinihari, 23 Januari 2014. Nyawanya tak tertolong karena kehabisan darah di perjalanan saat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
"Pelaku melawan aparat yang jumlahnya lebih sedikit. Petugas terpaksa melumpuhkan mereka," kata Kepala Kepolisian Sektor Kota Rappocini Komisaris Ade Hermanto saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara, Kamis dinihari.
Rudi, 17 tahun, warga Jalan Abubakar Lambogo, diterjang peluru tajam di bokong dan tembus ke paha sebelah kanan. Aparat Kepolisian Sektor Kota Rappocini menembak pelaku setelah beberapa kali tembakan peringatannya ke udara tak dihiraukan. Para pelaku tawuran juga menyerang polisi dengan batu dan anak panah.
Tawuran terjadi di Jalan Sungai Saddang Baru sekitar pukul 1 dinihari. Insiden itu melibatkan kelompok pemuda Kampung Ballaparang di lokasi setempat dengan warga Kampung Bara-barayya, Jalan Abu Bakar Lambogo. Setelah Rudi tersungkur, para pelaku lain langsung melarikan diri. Di lokasi, polisi menyita bukti berupa satu ketapel dan tiga anak panah.
Rudi, yang dimakamkan Kamis siang, tercatat sebagai pelajar kelas XI SMK 3 Makassar. Menurut informasi yang dihimpun polisi, dia disebut sebagai salah satu pimpinan kelompok perang. Satu hari sebelumnya, ia diduga terlibat pelemparan molotov di toko swalayan Alfamart di
Jalan Sungai Saddang.
Bapak Rudi, Nursyam, mengatakan dia tak menyangka anaknya jadi korban penembakan. Ia tak menampik bahwa anaknya sering ikut tawuran, dan sudah sering ditegur. Meski sempat emosi, keluarga mengikhlaskan kepergian Rudi. "Tapi polisi tetap harus memeriksa polisi penembak," ujarnya.
AAN PRANATA
Berita lain:
Megawati Mengaku Sering 'Nonjok' Kiemas
Apa Kata Megawati Soal Hubungannya dengan SBY?
Benarkah Tenda SBY di Sinabung Rp 15 Miliar?
BlackBerry Diborong Pentagon, Saham Melonjak
Hengkang ke MU, Hari Ini Mata Jalani Tes Medis