TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono mengatakan banjir dan cuaca buruk yang melanda di beberapa wilayah Indonesia saat ini diperkirakan merusak 100 ribu hektare lahan sawah. Namun Kementerian belum mendapatkan data pasti daerah mana saja yang terancam gagal panen akibat banjir. “Jika dilihat dari tahun lalu, gagal panen atau puso tidak sampai 1 persen,” katanya di Jakarta, Rabu 22 Januari 2014.
Meskipun ada lahan yang terancam gagal panen, namun Suswono menjamin kondisi itu tidak mengancam produksi gabah nasional. Saat ini Kementerian masih mendata seberapa besar dampak banjir terhadap sektor pangan. “Nanti akan segera kami umumkan,” katanya. (Baca juga : Suswono: 2014, Tekanan Impor Pangan Meningkat )
Dia menjelaskan total luas lahan sawah yang panen pada 2013 mencapai 13,5-14 juta hektare. Dari angka tersebut tahun ini belum bisa diperkirakan penurunan produksinya. “Belum bisa dikatakan terganggu. Karena banyak tanaman yang baru tanam sehingga bisa ditanam kembali,” ujarnya. Suswono mencontohkan lahan sawah di Purworejo, Jawa Tengah tidak perlu dilakukan penanaman kembali karena tanaman padi sudah bisa tumbuh dengan baik.
Suswono sebelumnya yakin target produksi beras tahun ini sebesar 10 juta ton akan tetap tercapai. Kondisi itu meskipun dalam beberapa hari terakhir cuaca buruk dan curah hujan tinggi telah mengakibatkan banjir di beberapa wilayah di Indonesia. “Peluang untuk mencapai target 10 juta ton masih bisa,” ujarnya. (Baca juga : Surplus Padi Terlampaui, Pemerintah Tetap Impor)
Bagi lahan-lahan yang mengalami puso itu akan diberikan bantuan dana dari kontigensi (dana darurat). Diharapkan tahun ini asuransi pertanian untuk lahan seluas 1 juta hektare bisa terwujud. "Tapi besaran nilai premi sedang dibahas," katanya.
Produksi beras nasional pada 2013, kata dia, sudah mengalami surplus sebanyak 5,4 juta ton. Realisasi itu akan menopang tercapainya target swasembada beras tahun ini. Produksi padi pada 2013 mencapai 70,87 juta ton. Angka itu naik 2,6 persen dibandingkan 2012 sebesar 69,06 juta ton. "Badan Urusan Logistik pada 2013 bisa menyerap produksi dalam negeri sangat baik. Stok beras di Bulog tahun ini di atas 2 juta ton. Jadi tidak ada alasan untuk impor,"kata Suswono. (Baca juga : Produksi Kedelai-Jagung Turun, Pemerintah Genjot Impor)
Menurut dia, ketersediaan pasokan beras nasional pada 2013 sebanyak 39,8 juta ton jauh lebih tinggi dari angka kebutuhan 34,4 juta ton. Guna mencapai target produksi padi tahun ini, kata Suswono, pemerintah melakukan berbagai kegiatan peningkatan produktivitas padi. Di antaranya seperti sekolah lapangan pengelolaan tanaman terpadu untuk areal seluas 4,6 juta hektare, system of rice intensification seluas 180 ribu hektare, optimalisasi lahan seluas 166,3 ribu hektare, hingga pembinaan dan pendampingan pertanaman padi swadaya petani seluas 5,4 juta hektare.
GALVAN YUDISTIRA | APRILIANI GITA FITRIA
Terpopuler :
Cuaca Buruk, 74 Penerbangan di Bandara El Tari Delay
Alasan Industri Pulp dan Kertas Akan Digenjot
Potensi Monopoli Elpiji, KPPU Panggil Pertamina
Bosowa Bangun Terminal LPG di Banyuwangi
Hari ini, Harga Emas Antam Turun Rp 2.000
Penguatan Indeks Berlanjut, Transaksi Rp 4,3 T