TEMPO.CO, Jakarta - Akibat cuaca buruk dan bajir, harga beras di pasar mulai merangkak naik. Ayong (40), pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, mengatakan bahwa kenaikan harga beras jenis IR bervariasi dengan rata-rata kenaikan adalah Rp 500 per kilogram. Kenaikan tersebut, terjadi mulai hari Senin, 22 Januari 2014. Kenaikan tersebut dari harga rata-rata normal yaitu Rp 7.900 per kilogram menjadi sekitar Rp 8.600 per kilogram.
"Namun sekarang pasokan dan harga sudah mendekati normal, memang beberapa waktu belakangan ada pengaruh, namun hal ini karena faktor kepada distribusi," ujar Ayong ketika ditemui Tempo di Pasar Besar Cipinang, Rabu, 22 Januari 2014. (Baca juga : Bencana Banjir Pengaruhi Inflasi 5,5 Persen)
Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, sebelumnya mengatakan kenaikan harga beras di pasar besar Cipinang adalah Rp 100 per kilogram. Untuk mengatasi kenaikan harga akibat kelangkaan beras, pemerintah sudah mempunyai dana darurat pangan sebesar Rp 2 triliun dan cadangan beras sebesar 2 juta ton.
"Kenaikan harga bahan pangan karena kesulitan transportasi, panen bulan ini sebenarnya cukup, karena petani sebelumnya mengalami paceklik, terkait hal ini Bulog sudah stand by dan tidak menunggu pemerintah lagi," ujar Hatta. (Baca juga : Banjir, Pangan Tujuan Jakarta Belok ke Bandung)
Kepala Perum Badan Urusan Logistik Soetarto Alimoeso mengatakan Bulog sudah mengeluarkan cadangan beras sebesar 4.800 ton ke seluruh Indonesia untuk mengantisipasi dampak banjir. Kenaikan harga beras paling tinggi, ada di Sumatera Barat yaitu sebesar 10 persen, untuk daerah yang lain menurut Ali ada kenaikan tapi tidak terlalu besar. (Baca juga : Banjir, Distribusi Bawang Menumpuk di Bandung )
"Sulawesi tidak ada kenaikan, Papua juga, untuk bencana yang ada di daerah Bulog sudah menyalurkan 720 ton termasuk ke Sinabung, Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta, untuk operasi pasar bulan Januari Bulog sudah menyalurkan 5 ribu ton," ujar Ali.
GALVAN YUDISTIRA
Terpopuler :
Cuaca Buruk, 74 Penerbangan di Bandara El Tari Delay
Alasan Industri Pulp dan Kertas Akan Digenjot
Potensi Monopoli Elpiji, KPPU Panggil Pertamina
Bosowa Bangun Terminal LPG di Banyuwangi
Hari ini, Harga Emas Antam Turun Rp 2.000