TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan pelaku industri mengeluhkan bencana banjir yang sudah terjadi beberapa hari. Menurut dia, banjir menyebabkan kerugian industri Rp 100 miliar per hari.
"Saya mendengar kerugian sudah mencapai lebih dari Rp 100 miliar per hari di seluruh kawasan. Hujan masih akan intensif pekan ini, baru pekan depan akan mulai berkurang. Yang harus ditindaklanjuti adalah setelah selesai musim banjir kita harus memprioritaskan apa dalam pemulihannya," kata Hidayat di Kementerian Perindustrian, Kamis, 23 Januari 2014.
Menurut dia, mayoritas pabrik tidak terkena banjir. Namun akses menuju pabrik tergenang air sehingga mengganggu seluruh kegiatan operasional, termasuk proses produksi. "Terjadi penurunan produksi karena banyak karyawan terhambat masuk kerja, transportasi di gudang yang keluar-masuk terganggu. Produk yang mau disalurkan ke buyer atau pelabuhan terhenti dan menyebabkan gangguan pada distribusi," katanya.
Walau tergolong bencana, Hidayat menambahkan, jika gangguan ini terus terjadi, tetap merupakan wanprestasi. Karena itu, dia berharap banjir ini cepat berakhir. Kalangan industri tidak bisa menanggung kerugian akibat banjir dalam waktu yang lama atau melebihi sepekan.
Hidayat menyebutkan kawasan industri yang terkena banjir adalah Cikarang, Karawang, Bekasi, dan Subang. "Paling parah adalah Subang. Jadi harus segera dibenahi," katanya.
ANANDA TERESIA
Berita Lain:
Empat Petugas Busway Cabuli Penumpang
Benarkah Tenda SBY di Sinabung Rp 15 Miliar?
Apa Kata Megawati Soal Hubungannya dengan SBY?
Megawati Mengaku Sering 'Nonjok' Kiemas