TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia meminta Indonesia terus memperkuat fundamental ekonominya untuk menghadapi dampak kebijakan bank sentral Amerika Serikat yang akan mulai memangkas dana stimulus moneter atau tapering off pada bulan ini. Lead Author Bank Dunia, Andrew Burns mengatakan, dampak pengurangan stimulus moneter itu akan terasa hingga lima tahun kedepan.
"Tapering membuat cemas negara-negara berkembang karena bisa menarik modal keluar. Indonesia harus memperkuat fundamental perekonomian dengan cara reformasi birokrasi dan infrastruktur," kata Andrew di kantor perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia di Jakarta, Rabu, 22 Januari 2014.
Namun, Andrew mengatakan kondisi ekonomi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tahun ini akan membaik. Menurut dia, perbaikan ekonomi disebabkan oleh membaiknya ekonomi global. "Membaiknya perekonomian dunia membuat negara-negara berkembang bisa meningkatkan kinerja ekspor. Kami perkiraan ekonomi dunia tumbuh pada level 3,2 persen," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengatakan Pemerintah akan terus melakukan reformasi struktural ekonomi dengan menekan laju impor dan menggenjot ekspor. Dia mengaku yakin neraca perdagangan Indonesia akan membaik pada tahun ini sehingga akan menekan defisit transaksi berjalan.
"Tiga bulan terakhir neraca perdagangan surplus. Hitungan kami Desember juga surplus. Ini akan membuat current account deficit (defisit transaksi berjalan) membaik," ujar dia.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Lainnya:
Di Twitter, Eksistensi Ani SBY Kurang Populer
Ani Yudhoyono Minta Maaf di Instagram
Tak seperti Ani SBY, Michelle Cuekkan Olok-olokan
Heboh Instagram Ani SBY, Muncul Situs IstanaGeram
Seperti Ani SBY, Instagram Istri Assad pun Didebat