TEMPO.CO, Washington - Susilo Bambang Yudhoyono mungkin menjadi Presiden Indonesia pertama yang mengakui secara terbuka ia percaya pada ilmu hitam. Dalam memoar yang diterbitkan baru-baru ini, ia mengungkapkan kejadian mistis di dalam istananya.
"Tiba-tiba istri saya berteriak," tulis Yudhoyono dalam buku 900 halaman, Selalu Ada Pilihan, dikutip Washington Post. "Ada asap hitam tebal melayang di bawah langit-langit, mencoba masuk ke kamar saya. Saya kemudian meminta semua orang untuk berdoa minta pertolongan Allah. Saya menutup pintu kamar, tetapi membiarkan pintu yang lain terbuka lebar. Asap itu akhirnya keluar dari rumah saya."
Sihir dilarang dalam Islam. Namun, praktek ini tersebar luas di Indonesia, yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, tulis media itu. Survei yang dilakukan oleh Pew Forum tahun 2012 menunjukkan bahwa 69 persen muslim Indonesia percaya ilmu sihir.
"Banyak orang di Indonesia, termasuk pemimpin tertinggi, beralih ke peramal untuk berkonsultasi tentang karier mereka, kekayaan, dan pernikahan," tulis media itu, mengutip pernyataan editor senior koran berbahasa Inggris yang terbit di Jakarta. "Namun, presiden berbagi informasi ini pada publik belum pernah terjadi sebelumnya."
Ini bukan kali pertama media asing menuliskan SBY percaya klenik. Sebelumnya, Wikileaks menyatakan pada bulan September 2010, Presiden melewatkan pertemuan dengan wakil AS dan pemimpin ASEAN yang diselenggarakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York karena mendapat kabar sihir merajalela di Istana selama dia pergi.
SBY mungkin percaya pada ilmu hitam, tapi hanya memandangnya sebagai bentuk ancaman saja, tulis media itu. Pada akhir laporannya, Washington Post menulis pemerintah Indonesia tahun lalu mengusulkan amandemen KUHP, menambahkan klausul yang menyatakan menggunakan ilmu hitam hingga menyebabkan "penyakit, kematian, gangguan mental, atau penderitaan fisik" adalah bentuk pelanggaran hukum dengan konsekuensi hukuman hingga lima tahun penjara atau denda Rp 300 juta.
WASHINGTON POST | TRIP B
Berita Lainnya:
The Act of Killing Picu Kemarahan Blogger Cina
Tokoh Pro-Pemerintah Thailand Ditembak di Rumahnya
Israel Klaim Gagalkan Plot Serangan oleh Al-Qaeda
Dialog Oposisi-Presiden Ukraina Tak Buahkan Hasil
Majikan Erwiana Dibebaskan dengan Jaminan
Bekas Jenderal AS Desak Obama Menutup Guantanamo