TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Kodam III/Siliwangi Mayor Jenderal Dedi Kusnadi mengaku akhir-akhir ini dirinya sering didatangi purnawirawan TNI yang menjadi calon anggota legislatif pada Pemilihan Umum 2014. Kedatangan mereka untuk meminta dukungan sebagai calon anggota dewan. Tapi, Dedi menolak permintaan tersebut dengan alasan sikap TNI dalam pemilu maupun pilkada harus netral.
“Mereka datang ke saya, minta tolong dukungan untuk mengarahkan anak buah saya agar memberi dukungan pada pencalonannya sebagai anggota legislatif, ” kata dia saat sarasehan bersama para jurnalis Bandung, di kantor Markas Kodam Siliwangi, Bandung, Kamis, 23 Januari.
Mendapat permintaan tersebut, Dedi menyatakan mohon maaf karena dirinya tidak bisa memberikan dukungan. Tapi, purnawirawan itu mendesak sambil bilang, “Ya, minta tolonglah, Dek."
Didesak seperti itu, Dedi mengatakan, “Waktu Bapak menjadi prajurit aktif seperti saya, Bapak juga pasti menyampaikan hal yang sama seperti saya menyampaikan instruksi dari pusat bahwa TNI harus netral dalam pemilu,” Dedi mengisahkan.
Dalam setiap kesempatan, kata Dedi, dirinya selalu menginstruksikan kepada para prajuritnya agar tidak ada dukung-mendukung kepada purnawirawan TNI. “Tapi gunakan hak pilih Anda dengan cerdas untuk memilih pemimpin Indonesia lima tahun ke depan,” ucap Dedi.
Dedi juga menyatakan pihaknya memberikan sanksi tegas kepada anak buahnya yang ikut dalam politik praktis, seperti menjadi tim sukses, meminjamkan peralatan TNI kepada partai politik tertentu, hingga membantu pemasangan atribut. “Sikap TNI harus netral karena kita milik semua, bukan milik warna biru, kuning, merah, atau warna lainnya,” kata dia.
ENI SAENI
Berita Lain
Risma Temukan 2 Karung Duit di Kebun Binatang Surabaya
Ani Yudhoyono Minta Maaf di Instagram
Empat Petugas Busway Cabuli Penumpang
Buron BLBI Adrian Kiki Tiba di Kejaksaan Agung
Di Mata Najwa, Mega Mengaku Suka Bersiul My Way