TEMPO.CO, Mojokerto - Akibat tergerus derasnya arus air sungai, sebuah jembatan di lereng Gunung Penanggungan, Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, ambrol dan putus, Kamis malam, 23 Januari 2014.
"Hujan deras selama semalam menggerus bawah jembatan sampai ambrol," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Tanto Suhariyadi saat dihubungi, Jumat, 24 Januari 2014.
Jembatan beton sepanjang sekitar 10 meter dan lebar 4 meter itu menghubungkan dua dusun, yakni Dusun Penanggungan dan Dusun Sendang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini karena saat peristiwa terjadi tidak ada warga yang melewati jembatan berlantai paving tersebut.
Suhartanto mengatakan informasi yang diterima dari kepala desa setempat menyebutkan bahwa jembatan tersebut dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya pada 2010. Untuk mengatasi terputusnya akses transportasi, masyarakat bersama aparat pemerintah telah mendirikan jembatan darurat. "Jembatan darurat dari besi dan bambu sudah dibangun," ujarnya.
Keberadaan jembatan di tempat itu sangat penting sebagai penyambung dua dusun. Apalagi jembatan itu termasuk akses utama bagi siswa SD, SMP, dan SMA untuk pergi ke sekolah. Sebelum didirikan jembatan darurat, kegiatan para siswa sekolah itu sempat terganggu. "Tapi tadi pagi anak-anak sudah bisa sekolah," kata Tanto.
Kecamatan Trawas yang berada di lereng Gunung Penanggungan termasuk rawan bencana, terutama longsor dan banjir bandang. Selain Trawas, kecamatan yang juga berada di lereng Gunung Penanggungan dan rawan bencana adalah Kecamatan Pacet.
ISHOMUDDIN
Berita Lain:
Ditanya Sodetan, Jokowi: Saya Enggak Bisa Nyodet
Harga Rumah Mewah Sutan Ditaksir Rp 15 Miliar
Begini Tuntutan Pelawak kepada Jokowi
Miliarder Ini Sumbang 10 Bus Transjakarta
Akil Pasang Tarif Miliaran Urus Sengketa