TEMPO.CO, Bandung - Pertamina mengetatkan pengawasan distribusi Bahan Bakar Minyak dan gas elpiji pada musim banjir ini. "Saat banjir pun jangan sampai masyarakat kesulitan mendapat BBM dan gas elpiji," kata Asisten Manajer Eksternal Relation Marketing Operation Region III PT Pertamina Krisanti Gondokusumo pada Tempo, Jumat, 24 Januari 2014.
Menurut Krisanti, di wilayah operasional Region III Pertamina, yakni DKI-Banten, saat musim banjir sepekan lalu pihaknya mendapati hanya lima SPBU dari 1.100 SPBU yang ada di DKI dan Jawa Barat yang tutup. Di Jawa Barat sendiri SPBU yang terpaksa tutup hanya di Karawang. "Per hari ini sudah tidak ada gangguan lagi, sudah normal semuanya," kata dia.
Krisanti mengimbau SPBU yang terkena banjir untuk berhenti beroperasi. Pihaknya khawatir tangki pendam berisi BBM itu bakal tercampur air jika SPBU dipaksa beroperasi. "Kita menjaga kemurnian bahan bakar agar tidak tercampur air," kata dia.
Sejauh ini, kata dia, pengiriman stok BBM pun masih lancar meskipun beberapa daerah dilanda banjir. Untuk distribusi, Pertamina bekerja sama dengan kepolisian daerah setempat agar pengiriman truk tangki BBM mendapat prioritas sehingga tidak terjadi keterlambatan pengisian stok. "Terutama di Jakarta. Kemarin waktu banjir macet banget, kita kerja sama dengan Kepolisian agar truk tangki BBM didahulukan," kata Krisanti.
Pertamina juga menjamin stok dan distribusi gas elpiji juga aman. Di sejumlah lokasi banjir, misalnya, Pertamina membuka Agen Siaga yang buka 24 jam untuk memenuhi permintaan masyarakat. "Kita juga buka Posko Banjir yang memasok elpiji 3 kilogram dan 12 kilogram untuk menyuplai dapur umum," kata Krisanti.
Selama musim banjir ini belum terpantau ada lonjakan atau penurunan konsumsi gas elpiji di lokasi yang terkena banjir. "Permintaan masih normal," ujarnya.
Mulai 1 Desember 2013 lalu, Pertamina sudah memperluas jangkauan pencatatan stok gas elpiji hingga di pangkalan. Dengan sistem itu, pihaknya bisa mengecek stok serta secepatnya memutuskan operasi pasar.
Krisanti mencontohkan, beberapa hari lalu pihaknya menggelar operasi pasar gas elpiji 12 kilogram di Utan Kayu, Jakarta Timur, setelah mendapat laporan harga gas 12 kilogram di wilayah itu melonjak hingga Rp 110 ribu per tabung.
AHMAD FIKRI
Terpopuler:
SBY Tanyakan Soal Harga Tenda Rp 15 M di Sinabung
Rumah Mewah Sutan di Bogor, Siapa Bayar Pajaknya?
Aburizal Pede Kalahkan Jokowi
Harga Rumah Mewah Sutan Ditaksir Rp 15 Miliar