TEMPO.CO, Jakarta - Krisis politik di Thailand membuat cemas industri otomotif di negeri itu. Pada Rabu kemarin, Reuters melaporkan Toyota mulai menghawatirkan bisnisnya di sana. Perwakilan Toyota menyatakan akan mengkaji ulang investasinya senilai US$ 609 juta dan akan memangkas produksi saat ini jika krisis terus berlanjut.
Lalu, apakah mereka akan mengalihkan investasinya, termasuk ke Indonesia? Agen pemegang merek Honda di Indonesia, PT Honda Prospect Motor menyatakan tidak mengetahui rencana pengalihan investasi prinsipal mereka dari Thailand ke Indonesia. Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual Honda Prospect, Jonfis Fandy, mengatakan investasi prinsipal di Indonesia tergantung pada potensi pasar di Indonesia bukan karena kondisi di negara lain.
“Investasi di Indonesia karena ada potensi di Indonesia, bukan karena faktor lain. Jadi yang menentukan adalah kondisi di Indonesianya saja,” kata Jonfis kepada Tempo di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2014. Menurut dia, hingga saat ini ia belum mendengar adanya rencana dari prinsipal untuk mengalihkan investasi atau rencana ekspansi dari Thailand ke Indonesia.
Jonfis mengatakan saat ini Honda Prospect fokus untuk mengejar target penjualan sebesar 170 ribu unit pada tahun ini. Menurut dia, perseroan optimistis target penjualan akan mencapai angka 170 ribu terutama karena diluncurkannya produk multi purpose vehicle (MPV), Honda Mobilio. (baca juga : Thailand Krisis, Toyota Alihkan Produksi ke RI?)
Senada dengan Honda, perwakilan Toyota di tanah air, PT Toyota Astra Motor (TAM) sebelumnya juga mengaku tidak mengetahui rencana Toyota Motor Corporation (TMC) untuk mengalihkan investasinya ke Indonesia. “Kami belum dengar ada pembicaraan mengenai rencana perluasan investasi TMC ke Indonesia karena ada krisis di Thailand. Itu merupakan keputusan Toyota Global jadi kami sebenarnya tidak berkaitan dengan keputusan tersebut,” kata Direktur Pemasaran Toyota Astra, Rahmat Samulo.
Menurut dia, TAM tidak bisa banyak berkomentar mengenai pernyataan Presiden Direktur Toyota Thailand, Kyoichi Tanada. Rahmat mengatakan Toyota Astra saat ini fokus pada kegiatan bisnis yang sudah ada di Indonesia. “Intinya, melihat bagaimana Toyota di Indonesia bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen. Urusan investasi lebih berkaitan dengan global policy,” katanya. (baca juga : Krisis Thailand Alarm bagi Investor Otomotif)
Menteri Perindustrian, Mohamad Suleman Hidayat, mengatakan ada dua pabrikan otomotif asal Jepang yang sudah mendiskusikan rencana pengalihan investasi dan ekspansi dari Thailand ke Indonesia menyusul krisis politik yang berkepanjangan. Hidayat masih merahasiakan dua pabrikan tersebut. “Tapi mereka berencana mengintensifkan produksi di sini,” katanya.
ANANDA TERESIA
Berita Lain :
Cuaca Buruk, 74 Penerbangan di Bandara El Tari Delay
Alasan Industri Pulp dan Kertas Akan Digenjot
Potensi Monopoli Elpiji, KPPU Panggil Pertamina
Penguatan Indeks Berlanjut, Transaksi Rp 4,3 T
Bank Mandiri Salurkan Kredit UMKM Rp 64,60 Triliun