TEMPO.CO, Malang - Warga Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, mengeluhkan sumur dan sungai di sekitar permukiman mereka tercemar limbah pabrik penyamakan kulit. Air sumur menjadi berbau menyengat dan keruh sehingga tak layak minum. Sebagian warga juga mengalami infeksi saluran pernafasan akut. "Sejumlah warga menderita kanker paru-paru," kata warga setempat, Imam Bachroni, Jumat, 24 Januari 2014.
Selain itu, mereka kesulitan memperoleh air minum lantaran sekitar 70 persen warga menggunakan air sumur. Air sungai yang melintasi permukiman warga terus mengeluarkan bau menyengat. Air juga berubah warna menjadi hitam kecoklatan.
Total sebanyak 500 warga yang merasakan dampak pencemaran limbah pabrik kulit tersebut. Mereka menduga instalasi pengolahan limbah (IPAL) PT Usaha Loka dan PT Kasin tak memenuhi standar sehingga mencemari air sungai dan sumur.
Pencemaran tersebut dilaporkan berkali-kali ke Pemerintah Kota Malang dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang. Namun, hingga sekarang tak ada tindak lanjut.
Mereka menuntut agar Pemerintah Kota Malang bertindak cepat untuk mencegah pencemaran. Jika dibiarkan, pencemaran lingkungan dari limbah pabrik akan menganggu kesehatan warga. Mereka mengancam akan menutup pipa pembuangan air limbah ke sungai jika tak ada tindakan.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Malang, Nuzul Nurcahyo, menjadwalkan uji coba kualitas air di 30 titik sumur warga. “Tunggu hasil laboratorium," katanya. Namun, tahap awal uji kualitas air sungai di sejumlah titik telah dilakukan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Setelah diketahui hasilnya, bakal ketahuan perusahaan mana yang mencemari air sungai.
Salah satu perusahaan yang ada di sekitar permukiman itu adalah PT Kasin. Namun, Direktur PT Kasin, Paul Zakaria, mengaku telah mengolah air limbah sebelum dibuang ke sungai. Selain itu, instalasi juga berfungsi baik dan tak ada kerusakan. Oleh sebab itu, ia memastikan air limbah yang dibuang ke aliran sungai sesuai baku mutu. "Air limbah dibuang seminggu sekali," katanya.
EKO WIDIANTO
Baca juga:
SBY Tanyakan Soal Harga Tenda Rp 15 M di Sinabung
Rumah Mewah Sutan di Bogor, Siapa Bayar Pajaknya?
Berapa Jumlah 2 Karung Duit di Bonbin Surabaya?
Aburizal Pede Kalahkan Jokowi