TEMPO.CO , Jakarta:Putri Presiden keempat Abdurrahman Wahid, Alisa Wahid, mendukung mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md sebagai calon presiden pada 2014 nanti. Alasannya, Mahfud tak hanya pakar bidang hukum. Mahfud mengerti bagaimana menyelaraskan kehidupan bernegara dengan Islam.
"Ia paham kontekstualisasi Islam," kata Alissa saat diskusi 'Pluralisme dan Demokrasi' di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Kamis, 23 Januari 2014. Ia berharap agar partai yang didirikan ayahnya, Partai Kebangkitan Bangsa mendukung Mahfud sebagai capres.
Dukungan juga mengalir dari budayawan Jaya Suprana. Laiknya Gus Dur, begitu Abdurrahman akrab disapa, Mahfud Md adalah sosok yang independen dan berani. "Seperti Gus Dur, Mahfud tak tersandera," kata dia.
Namun, Jaya heran melihat kenyataan bahwa ada kemungkinan kendaraan politik kaum Islam tradisional mendukung Rhoma Irama. Padahal di masa lalu Rhoma pernah berseberangan dengan Gus Dur melihat fenomena pedangdut Inul Daratista. "Jika benar, saya samar apa alasan PKB memilih Rhoma."
Senada, Romo Mudji Sutrisno juga mendukung Mahfud sebagai pemimpin Indonesia selanjutnya. Pemikiran Gus Dur, kata Mudji, kini diteruskan Mahfud. Mantan Menteri Pertahanan era Gus Dur mengetahui sejarah bangsa dan napak tilas pemikiran Gus Dur. "Beliau sintesis kemanusiaan dan konstitusi," katanya.
Mahfud yang didukung oleh keluarga Ciganjur, merujuk pada tempat tinggal Gus Dur, dan para tokoh bangsa tersenyum manis. Terlepas dari Judicial Review pemilu serentak dan Presidentary Threshold yang diributkan publik, ia menyatakan siap maju menjadi calon presiden. "Saya merasa tak diuntungkan maupun dirugikan," katanya. Apapun mekanisme aturan mainnya, Mahfud mengaku siap berkompetisi.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Terpopuler
Benarkah Tenda SBY di Sinabung Rp 15 Miliar?
Empat Petugas Busway Cabuli Penumpang
Megawati Mengaku Sering 'Nonjok' Kiemas
Jurus Tiga Baskom Ahok Jika Sodetan Ditolak