TEMPO.CO, Kupang - Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT) membuka ruang kepada wartawan di daerah untuk mewawancarai Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu akan dilakukan karena SBY menilai pemberitaan pers nasional tidak berimbang.
"Pak SBY sudah menyatakan kesiapan untuk diwawancarai secara langsung dari wartawan di daerah," kata Ketua DPD Partai Demokrat NTT Jhon Kaunang kepada wartawan di Kupang, Sabtu, 25 Januari 2014.
Kesiapan itu disampaikan SBY saat pertemuan di Bali beberapa waktu lalu. Sebab, Demokrat menilai pemberitaan pers nasional tidak berimbang serta sifatnya menyerang dan memfitnah Demokrat dan Presiden. "Ini salah satu alasan kenapa SBY ingin diwawancarai wartawan daerah," katanya.
Wawancara SBY ini, menurut Jhon, bisa dilakukan oleh wartawan daerah dengan cara telewicara langsung. "Kami berharap pemberitaan pers daerah bisa berimbang," katanya.
SBY berharap agar ada pemberitaan yang berimbang dari pers, khususnya di daerah. "Ini merupakan instruksi SBY kepada DPD Demokrat untuk disiapkan. Pak SBY siap," katanya.
Jhon menambahkan, DPD Demokrat akan melakukan koordinasi dengan SBY terkait dengan kapan pelaksanaan telewicara dengan wartawan dari daerah bisa dilakukan. "Waktunya akan disesuaikan dengan waktu Presiden SBY," katanya.
Telewicara ini sedianya akan dilakukan di Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang yang sering digunakan saat sidang di Mahkamah Konstitusi (MK). "Bisa juga digunakan di Polda NTT karena ada dua tempat itu yang bisa digunakan saat teleconference," katanya.
YOHANES SEO
Berita lain:
Korban Pencabulan Kenal Petugas Transjakarta
Snowden: Kembali ke Amerika Solusi Terbaik
Harta Setya Novanto, Sang Tuan Tanah
Jokowi Blusukan Dibuntuti TV Prancis
Wawancara Dave Morin: Bakrie Tak Memiliki Path