TEMPO.CO, Jakarta - Kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke Provinsi Banten untuk membahas soal sodetan Ciliwung-Cisadane langsung disambut spanduk penolakan warga akan rencana sodetan itu. "Jangan Tambah Derita Kami dengan Sodetan", begitu salah satu tulisannya. Lalu ada juga “Jangan pindahkan masalah banjir ke wilayah kami", "Tolak sodetan Cisadane", dan "Jangan tambah derita kami".
Protes tersebut dicetak di berbagai macam media aneka ukuran. Ada yang ditulis di kain putih, hijau, bahkan cetak printer. Dari warna cat yang digunakan, tulisan-tulisan itu tergolong masih baru. Tulisannya masih tegas, belum ada warna pudar.
Melihat gelaran spanduk itu, bagaimana reaksi Gubernur Jokowi? Mantan Wali Kota Solo itu hanya mengangkat jempol saat melihat spanduk berisi penolakan pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane di sepanjang Jalan Pasar Anyar, Kali Pasir, Tangerang.
"Ya, baguslah itu," kata Jokowi singkat sambil mengangkat kedua jempolnya saat ditanya tentang penolakan rencana pembangunan tersebut pada Sabtu, 25 Januari 2014.
Kedatangan Jokowi ke Tangerang untuk membahas rencana pembangunan sodetan bersama Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah serta Wakil Gubernur Banten Rano Karno.
Jokowi bertolak dari rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati 7, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 09.15 WIB. Ditemani Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sarwo Handayani dan rombongan wartawan, mobil Jokowi melaju kencang di jalan tol arah Tangerang.
Ide sodetan ini sudah ada sejak 2000 lalu. Sodetan sepanjang 1,9 kilometer ini disiapkan untuk mengurangi debit Sungai Ciliwung ke Cisadane. Namun rencana ini ditolak warga dan pemerintah Tangerang.
SYAILENDRA
Berita terpopuler
Jokowi Blusukan Dibuntuti TV Prancis
Mahfud Md. Mengakui Bertemu Atut
Coba Rute Baru, Bus Jokowi 'Nyasar' ke Rumah Makan
Didatangi Jokowi-Rano, Pendemo Berebut Salaman