TEMPO.CO Jakarta--Sejak 11 Januari 2014, PT Bakrie Global Group menaruhkan investasinya di saham jejaring sosial Path. Pembelian saham itu pun berbuntut pada kabar bila Path akan dijadikan alat kampanye Aburizal Bakrie pada Pemilu 2014.
Melalui surat elektronik ke Tempo, Kamis, 23 Januari 2014, CEO dan pendiri Path, Dave Morin membantah kemungkinan itu. Menurut Morin, Bakrie tidak membeli Path. Saham yang dimiliki Bakrie di jejaring sosial itu hanyalah minoritas. "Bakrie Global tidak memiliki Path. Kami tetap perusahaan swasta Amerika yang independen," kata Morin.
Dia pun menyatakan, Path sangat serius melindungi privasi dan keamanan informasi penggunanya. Dengan komitmen itu, Path tidak akan memberi akses akan informasi pribadi pengguna Path kepada partner bisnisnya, atau pihak ketiga. "Kami berkomitmen untuk menjaga informasi dan momen pribadi seluruh akun Path. Penyebaran informasi harus seizin penggunanya," ujar dia.
Morin melanjutkan, Anin Bakrie, melalui Bakrie Global, hanya merupakan investor Path. Dan ia tidak memiliki akses yang berbeda dengan pengguna Path lainnya. "Dia bukan anggota manajemen (board) dan tidak memiliki akses khusus untuk masuk ke Path atau data pengguna Path."
Setelah Bakrie mengumumkan keterlibatannya dalam saham Path, sejumlah pengguna di Indonesia menyatakan akan menghapus akun mereka. Menanggapi hal itu, Morin hanya menyatakan Path selalu mendengar masukan serta keluhan para penggunanya. "Kami juga telah melihat umpan balik yang kuat dan positif dari masyarakat, dan akan terus kami pantau situasinya dengan cermat."
Dalam investasi ini, Bakrie Global Group menaruh uang US$ 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar di saham Path. Kucuran modal segar ini membuat Path mengantongi modal US$ 65 juta. Sebelumnya, pada 2011, Path sudah mendapat investasi sebesar US$ 10 juta.
CORNILA DESYANA
Terkait:
Kata Golkar Soal Bakrie Beli Path di Tahun Politik
Investasi Path, Harga Saham Viva Naik
Bakrie Beli Path Prospek Lebih Bagus dari Facebook
Sumber Dana Bakrie untuk Investasi Path Dipertanyakan
