TEMPO.CO, Jakarta--Dari tahun ke tahun, persaingan jejaring sosial semakin memanas. Terutama di Indonesia, yang masyarakatnya terkenal doyan bersosialisasi. Sebagai pemain muda, Path, punya cara sendiri untuk menyaingi jejaring sosial lain, sebut saja Facebook. Melalui surat elektronik ke Tempo, Kamis, 24 Januari 2014, CEO dan pendiri Path, Dave Morin berbagi cerita tentang caranya bersaing di dunia jejaring sosial.
Menurut Dave, kebanyakan orang telah menemukan kenalannya di Facebook. Mulai dari bos di kantor, kenalan, keluarga, bahkan orang asing. "Kami melihat pengguna Path perlu berhubungan dan berbagi momen yang lebih personal dengan keluarga serta teman dekat," ujar Morin.
Di Indonesia, Morin melihat pengguna Path terus bertumbuh. Meski tak menyebutkan angkanya, Morin mengklaim jumlah pengguna Path di Indonesia sangat tinggi. Bahkan mengalahkan angka pengguna Path di Amerika. Bahkan di Tanah Air, pengguna Path tak pandang usia. Tua, muda, pria, dan wanita saling berbagi momen melalui Path.
"Karenanya, kini kami tengah mencari cara untuk menambahkan fitur baru dan memperkuat jaringan di Indonesia," kata Morin. "Sehingga bisa lebih mendukung basis pengguna yang pesat di sana."
Dalam situs Recode, dituliskan bila jumlah pengguna Path di seluruh dunia saat ini mencapai 23 juta orang. Sekitar 25 persen pengguna, sekitar enam juta, datang dari Indonesia. Dari jumlah itu, pengguna yang aktif diperkirakan mencapai empat juta orang.
Path sendiri merupakan aplikasi media sosial yang sedang naik daun dalam kalangan anak muda. Situs ini berjalan di perangkat mobile dan memungkinkan penggunanya berbagi lagu, video, pesan, dan foto. Media sosial satu ini membatasi jumlah teman hanya sampai 150 orang per akun. Mayoritas pengguna Path adalah perempuan muda berusia 19-20 tahun.
CORNILA DESYANA
Terkait:
Kata Golkar Soal Bakrie Beli Path di Tahun Politik
Investasi Path, Harga Saham Viva Naik
Bakrie Beli Path Prospek Lebih Bagus dari Facebook
Sumber Dana Bakrie untuk Investasi Path Dipertanyakan