TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Rully Chairul Azwar membantah keinginan Golkar berkoalisi dengan partai lain lantaran elektabilitas Ketua Umum Aburizal Bakrie masih kalah dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Chairul berdalih koalisi adalah sebuah keniscayaan pada zaman multi partai.
"Walaupun menang 20 persen apalah artinya, satu kemenangan partai tidak menjamin kepastian," ujar Rully di kantor pusat DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 24 Januari 2014. "Tetapi kalau membangun sistem kekuasaan untuk rakyat, itu tentu hasilnya berbeda."
Dalam survei internal Golkar yang dirilis Kamis lalu, elektabilitas Jokowi mengungguli seluruh calon presiden lainnya. Jokowi memperoleh elektabilitas 26 persen, Aburizal Bakrie 14,4 persen, Prabowo 10 persen, Megawati Soekarnoputri 6,9 persen, serta Wiranto 6,6 persen. (Baca Survei Capres Golkar: Aburizal di Bawah Jokowi)
Survei ini dilakukan oleh empat lembaga survei pilihan Golkar. Mereka mewawancarai 30 ribu responden yang barada di 77 daerah pemilihan se-Indonesia.
Hasil survei tersebut juga menyebutkan, suara Golkar di seluruh daerah pemilihan mencapai 20,2 persen, disusul PDI Perjuangan 15,9 persen, Demokrat 7,6 persen, Gerakan Indonesia Raya 6,7 persen, Partai Kebangkitan Bangsa 6,5 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan 4,2 persen. Adapun Hati Nurani Rakyat 4,1 persen, Partai Amanat Nasional 4 persen, Partai Keadilan Sejahtera 3 persen, Partai Persatuan Pembangunan 1 persen, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 0,4 persen.
TRI SUHARMAN
Berita lain:
Mahfud Md Didukung Ciganjur sebagai Capres PKB
Aburizal Bangga Beredar Kaos Pak Harto
Aburizal Pede Kalahkan Jokowi
Isyarat Tepuk Punggung Wapres Boediono ke Jokowi
Ultah Hari ini, Mega Bagi Nasi Bungkus untuk Korban Banjir