TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengambil beberapa langkah konkret menindaklanjuti intruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam penanganan dampak letusan Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan Kepala BNPB, Syamsul Maarif, selaku Komandan Satgas Nasional Penanganan Erupsi Gunung Sinabung telah menginstruksikan jajarannya dan dinas-dinas terkait di tingkat provinsi dan kabupaten untuk mengoptimalkan bantuan dan pelayanan.
"Seperti pembenahan jambur (rumah adat Karo) dilakukan dengan penipisan jumlah pengungsi dengan menambah 38 jambur," kata Sutopo melalui siaran persnya, Sabtu, 25 Januari 2014. Di setiap jambur, ujar dia, juga dioptimalkan bantuan dan layanan seperti kesehatan lingkungan, sanitasi, air bersih, pelayanan kesehatan, mandi-cuci-kakus, makanan, dan lain-lain.
Di bidang pendidikan, menurut Sutopo, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan beasiswa Rp 450 ribu per siswa untuk 2.815 siswa SD. Rp 750 ribu per siswa untuk 2.052 siswa SMP. Dan Rp 1 juta per siswa untuk 1.141 siswa SMA yang terdampak erupsi Gunung Sinabung. "Untuk mahasiswa masih dilakukan pendataan jumlahnya. Mereka akan menerima bantuan Rp 2,5 juta," ujar dia.
Selain itu, kata dia, Kemendikbud juga akan menyerahkan seragam sekolah, buku pelajaran, perlengkapan sekolah, tenda belajar, dan program trauma conseling. "Total bantuan sementara yang akan disalurkan Rp 4,6 miliar," ujar Sutopo. Bantuan ini akan diserahkan kepada para siswa setelah pekan kedua Februari 2014 melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Karo.
Adapun di sektor pertanian, Sutopo mengatakan Kementerian Pertanian telah menyiapkan bibit bagi para petani apabila mereka ingin menanam bibit sayuran. Yang disediakan antara lain bibit cabe, tomat, ubi, kentang, dan jeruk untuk lahan sekitar 508 hektare dan kopi untuk lahan sekitar 65 hektare.
"Peralatan pertanian juga telah diserahkan dari Menteri Pertanian kepada Bupati Karo berupa pompa air, kultivator, dan hand traktor yang masing-masing berjumlah 20 unit," kata dia.
Sedangkan untuk pemberdayaan masyarakat, kata Sutopo, melalui cash for work atau padat karya telah dimulai untuk 2.000 Kepala Keluarga di 13 titik terhitung mulai hari ini. Bantuan diberikan Rp 50.000/KK/hari. "BNPB menggandeng BRI untuk penyaluran dananya ke warga yang bekerja agar transparan," ujar dia.
LINDA TRIANITA
Berita lain:
Didatangi Jokowi-Rano, Pendemo Berebut Salaman
iPhone 5S & 5C Resmi Dijual di Indonesia Hari Ini
Akil Disebut Hambat Putusan Pemilu Serentak
iPhone 5S dan 5C di Indonesia Dinilai Kemahalan
Ambles di Cipularang, Jakarta-Bandung 12 Jam!