TEMPO.CO, Kebumen - Hingga Ahad siang, 26 Januari 2014, tercatat 23 kali gempa susulan di Kebumen. Gempa pertama terjadi Sabtu siang, 25 januari 2014, berkekuatan 6,5 skala Richter. Kekuatan gempa di Kebumen berangsur menurun.
"Rata-rata kekuatan gempa yang tercatat di alat kami sekitar 4 skala Richter. Paling besar kekuatannya mencapai 4,8 skala Richter," kata Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara Ahmad Lani, Ahad, 26 Januari 2014.
Menurut dia, pelepasan energi gempa tersebut cukup positif karena bisa mengurangi pengumpulan energi yang bisa mengakibatkan gempa besar. Ia mengimbau kepada pemerintah daerah yang kawasannya berada di pinggir pantai, seperti Cilacap dan Kebumen, untuk mengantisipasi terjadinya gempa besar. "Mitigasi bencana di daerah pesisir harus lebih ditingkatkan karena Cilacap dan Kebumen sangat rawan tsunami," katanya. (baca: Mengapa Gempa Kebumen Tak Berpotensi Tsunami?)
Gempa Kebumen menyebabkan ratusan rumah di Banyumas, Cilacap, dan Kebumen mengalami kerusakan. Di Banyumas, sedikitnya 93 rumah mengalami kerusakan. Kepala Bidang Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Banyumas Ahmad Suryanto mengatakan, di Desa Karangklesem ada 48 rumah rusak, empat di antaranya roboh.
Selain itu, gempa juga merusak 25 rumah di Desa Tumiyang, 16 rumah di Desa Pasiraman Lor, tiga rumah di Desa Candinegara, dan tiga rumah di Desa Cikembulan. "Tidak ada korban jiwa dalam gempa kemarin," kata Ahmad. Ia mengatakan korban gempa akan diberi bantuan bahan bangunan dan bahan makanan.
Di Kebumen, daerah terdekat dengan pusat gempa, tercatat ada tiga rumah yang mengalami rusak berat. "Bantuan logistik sudah kami berikan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen Muhyidin.
ARIS ANDRIANTO
Topik terhangat:
Gempa Kebumen |Banjir Jakarta | Banjir Manado | BBM Akil
Berita terkait
Gempa Kebumen, Wisatawan di Pantai Yogya Tak Panik
Gempa Kebumen, Pantai Selatan Jadi Zona Aktif
Gempa Kebumen Akibat Dua Lempeng Bertemu