TEMPO.CO, Tegal - Gendang kulit lembu ditabuh bertalu-talu mengiringi persiapan upacara Ngo Mui atau pembukaan lima pintu Kelenteng Tek Hay Kyong di Jalan Gurami, Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Minggu, 26 Januari 2014.
Siang itu, puluhan warga keturunan Tionghoa sibuk memasang bendera lima warna atau Ngo Heng pada tongkat-tongkat panjang berwarna merah menyala. Ujung kelima tongkat itu dihiasi replika senjata tajam, seperti mata tombak, golok, dan trisula.
Setelah prosesi pembakaran Hu atau kertas-kertas kuning bertuliskan mantra, kelima bendera itu dipasang di empat penjuru mengelilingi kelenteng yang dibangun sejak 1837 oleh Kapiten Tan Koen Hway. Satu bendera kuning dipasang di tengah kelenteng.
Usai pemasangan kelima bendera, lima daun pintu kelenteng yang menjulang sekitar 4 meter dibuka satu per satu. Selanjutnya, Hu yang terpasang di gerbang kelenteng sejak Imlek tahun lalu diganti dengan Hu yang baru.
”Upacara ini sebagai tanda dimulainya perayaan Imlek 2565,” kata pemimpin upacara, Tosu Chen Li Wei. Chen mengatakan pemasangan lima bendera dan pembukaan lima daun pintu bertujuan mengundang para dewa dari luar kelenteng. Perayaan Imlek di tempat beribadah umat Thao, Konghucu, dan Budha itu sejatinya telah dimulai sejak Kamis pekan lalu.
Malam itu, puluhan umat mengikuti prosesi sembahyang Chauw Kun Kong untuk mengantar keberangkatan Dewa Dapur ke kayangan. Chen menerangkan di Tiongkok yang memiliki empat musim, Imlek dirayakan untuk menyambut datangnya musim semi. Musim semi diyakini sebagai pertanda awal kehidupan baru setelah alam diselimuti salju sepanjang musim dingin.
Meski Indonesia hanya mengenal dua musim, tradisi perayaan Imlek seperti di Tiongkok tetap dilestarikan. Di antaranya dengan membuat kue keranjang, pangsit kuah, dan ramai-ramai mudik dari perantauan layaknya perayaan Idul Fitri dalam agama Islam.
Ketua Yayasan Tri Dharma Tegal Kwee Hong Koen mengatakan Dewa Dapur ke kayangan untuk melaporkan seluruh perbuatan manusia selama satu tahun terakhir. “Dewa Dapur kembali ke bumi pada empat hari seusai Imlek,” kata Kwee yang akrab disapa Gunawan.
Menurut dia, kedatangan Dewa Dapur akan disambut dengan upacara Chauw Kun Kong Chi Shi yang tahun ini jatuh pada 3 Februari mendatang. Selain di kelenteng, perayaan Imlek juga dilakukan sebagian warga Tionghoa di rumah masing-masing dengan mengganti Hu yang baru.
DINDA LEO LISTY