TEMPO.CO, Melbourne - Petenis Cina, Li Na, mengatakan ia sudah menyiapkan diri sebaik-baiknya untuk mengikuti turnamen Australia Terbuka. Li Na berhasil meraih gelar juara Grand Slam keduanya setelah mengalahkan petenis Slovakia Dominika Cibulkova 7-6 (7-3), 6-0, Sabtu, 25 Januari 2014 lalu.
Publik kembali ramai membicarakannya ketika Li Na membuat kejutan besar sepanjang sejarah turnamen Grand Slam. "Ketika menang Grand Slam pertama kali, aku benar-benar tidak siap untuk itu," kata Li Na. "Tapi kali ini rasanya berbeda sebab aku sudah siap untuk memenangi Grand Slam."
Li Na meraih trofi Grand Slam pertamanya pada Prancis Terbuka tiga tahun lalu setelah mengalahkan petenis Italia Francesca Schiavone. Kaget karena menang, Li Na bahkan menangis di lapangan. Pertandingannya saat itu sangat populer dan disaksikan lebih dari 330 juta penonton melalui televisi. Dia menjadi wanita pertama dari Cina bahkan Asia yang berhasil menjuarai turnamen Grand Slam.
Di Australia Terbuka Li Na justru memikirkan masa depannya setelah karier tenisnya habis. "Aku memikirkan bagaimana jika menang atau kalah, hidup macam apa yang aku jalani nanti. Saat ini benar-benar berbeda dibandingkan sebelumnya," kata petenis yang bakal berusia 32 tahun bulan depan.
Dengan kemenangan di Australia, ranking Li Na bakal ke posisi tiga. Ia masih berpeluang memenangi dua turnamen Grand Slam lainnya untuk melengkapi karir tenisnya. "Itu akan jadi hal yang luar biasa," kata Li Na. "Tapi itu bukan hal mudah. Aku harus kembali berlatih lebih keras dari biasanya, atau kesempatan itu akan hilang."
BBC | GABRIEL TITIYOGA
Berita Lain
Kalahkan Granada, Madrid ke Puncak Klasemen
Kejar Tony Kroos, MU Siapkan Rp 500 Miliar
Uji Coba Persebaya Terkendala Perizinan
Ribuan Bonek Tuntut Bubarkan Kongres PSSI
Kalahkan Granada, Madrid ke Puncak Klasemen