TEMPO.CO, Tripoli - Penculik membawa atase budaya Mesir dan tiga staf kedutaan lainnya di ibu kota Libya, Tripoli, pada Sabtu, 25 Januari 2014. Sehari sebelumnya, kelompok tak dikenal juga menangkap pejabat Mesir lainnya di kota ini.
Empat diplomat itu, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Libya, Lassoued, diculik pada Sabtu pagi. “Atase budaya dan tiga staf itu diculik di Tripoli,” ujarnya kepada kantor berita AFP. Penculikan tersebut terjadi sehari setelah kelompok tidak dikenal menangkap penasihat administrasi di kedutaan Mesir.
Orang asing menjadi target penculikan dalam beberapa pekan terakhir di Tripoli. Dua orang Italia diculik pekan lalu di Libya timur. Wakil perdagangan Korea Selatan, Han Seok-woo, juga menjadi korban penculikan, dan ia dibebaskan oleh pasukan keamanan Libya pada Rabu, 22 Januari 2014.
Sejumlah penculikan ini tetap terjadi meski pemerintah Libya mengumumkan sudah memperkuat langkah-langkah keamanan di negara ini. Perdana Menteri Libya Ali Zeidan juga pernah diculik oleh milisi pada Oktober 2013.
Seorang pejabat keamanan di Libya tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa penculikan ini merupakan tanggapan terhadap penangkapan oleh militer Mesir terhadap sejumlah orang, termasuk kelompok militan di negara itu.
Penculikan, selain bentrokan antar-milisi, kerap terjadi di Libya. Hal ini menandakan kian tak stabilnya negara ini setelah terjadinya pemberontakan yang menggulingkan Muammar Qadhafi pada 2011.
THE NEWS INTERNATIONAL | ABDUL MANAN
Berita Lainnya
Presiden Ukraina Sodorkan Konsesi kepada Oposisi
Aktivis HAM Cina Dihukum 4 Tahun Penjara
Demonstran Blokir 45 dari 50 TPS di Bangkok
Peringatan Tiga Tahun Revolusi Mesir, 29 Tewas
Hollande Berpisah dengan Trierweiler