TEMPO.CO, Jakarta - Kerugian akibat bencana gempa bumi di Banyumas diperkirakan mencapai Rp 2 miliar. Hingga saat ini, tercatat 151 rumah mengalami kerusakan. "Kami akan segera menyiapkan anggaran untuk membantu korban gempa," kata Wakil Bupati Banyumas Budhi Setiawan di sela-sela meninjau lokasi bencana di Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Senin, 27 Januari 2014.
Lindu mengguncang Kebumen dan sekitarnya dengan kekuatan 6,5 skala Richter pada Sabtu akhir pekan lalu. Ratusan rumah mengalami kerusakan di Banyumas, Cilacap, dan Kebumen.
Budhi mengatakan saat ini pemerintah setempat sedang melakukan verifikasi rumah penduduk yang mengalami kerusakan. Selain rumah, sejumlah masjid dan sekolah juga mengalami kerusakan. "Seperti masjid dan sekolah ini memang harus segera direnovasi," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyumas Prasetyo mengatakan jumlah bangunan dan rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa mencapai 151 unit. "Kerugian ditaksir mencapai Rp 2 miliar," katanya.
Komandan Kodim 0701 Banyumas Letnan Kolonel Infanteri M. Asep Apandi mengatakan ratusan anggotanya ikut diterjunkan untuk membantu korban gempa. "Kami ikut mengecek apakah bangunan yang retak-retak itu masih layak untuk ditempati," katanya.
Ia mengatakan ada sekitar 97 rumah di Pekuncen yang akan diperbaiki oleh anggotanya. Jika masih membutuhkan tambahan tenaga, ia siap mengerahkan pasukan lebih banyak lagi. (Baca: Gempa Kebumen Akibat Dua Lempeng Bertemu)
Di Cilacap, rumah yang mengalami kerusakan mencapai 21 unit. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya rusak berat. "Perkiraan kerugian mencapai Rp 200 juta," kata Kepala BPBD Cilacap Supriyanto.
Menurut Supriyanto, kerusakan rumah tersebut tersebar di lima kecamatan, yakni Adipala, Bantarsari, Maos, Kesugihan, dan Majenang. "Dari 21 rumah yang rusak, 16 di antaranya berada di sejumlah desa di Kecamatan Adipala," katanya.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Ahmad Lani mengatakan, Kabupaten Banyumas berada di garis sesar atau patahan, sehingga pengaruh gempanya sangat dirasakan. "Sesar itu terhubung dari Samudra Hindia hingga Cirebon," katanya. Ia menyebutkan gempa tersebut tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik di Gunung Slamet.
ARIS ANDRIANTO
Berita Terpopuler
Cuit Anas Urbaningrum: Demokrat Ganti Ketua Umum
Survei: Publik Inginkan Koruptor Dihukum Mati
Jazuli Laporkan Mahfud Md. ke Mabes Polri
Garap 400 Kasus, Akil Punya Jejaring Pemasaran