Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Danrem Bengkulu Ajak Latihan Basah Hadapi Bencana

image-gnews
Puluhan pengunjung Sun Plaza, berhamburan keluar ketika terjadi gempa, di Medan, Sumut, Rabu (11/4). Gempa berkekuatan 8,5 SR berpusat di 434 kilometer barat daya Meulaboh dan sekitar 443 kilometer dari Banda Aceh, juga berdampak ke wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung. ANTARA/Irsan Mulyadi
Puluhan pengunjung Sun Plaza, berhamburan keluar ketika terjadi gempa, di Medan, Sumut, Rabu (11/4). Gempa berkekuatan 8,5 SR berpusat di 434 kilometer barat daya Meulaboh dan sekitar 443 kilometer dari Banda Aceh, juga berdampak ke wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung. ANTARA/Irsan Mulyadi
Iklan

TEMPO.CO, Bengkulu - Komandan Komando Resor Militer 041/Garuda Emas Bengkulu Kolonel Infanteri Ahmad Sudarsono mengatakan Kota Bengkulu belum siap menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Karena itu, dia berpendapat latihan gabungan khusus antarelemen perlu diadakan.

"Dilihat dari peralatan dan kesiapan, setiap elemen tidak ada masalah lagi. Namun perlu dilakukan latihan basah, latihan yang bersifat gabungan semua elemen. Karena saat menghadapi bencana, kita berada di bawah satu komando dengan standar operasional khusus," tegasnya saat ditemui setelah memimpin upacara siaga bencana di markas Komando Resor Militer 041 Bengkulu, Senin 27 Januari 2014.

Sudarsono mengatakan latihan gabungan ini sangat penting mengingat posisi Bengkulu yang berada di pantai barat Sumatera yang terkenal akan ancaman bencana gempa tektonik dan tsunami.

Ia mengungkapkan personel TNI AD sejauh ini sudah siap jika tiba-tiba terjadi bencana. Setiap pasukan, kata dia, telah memiliki keterampilan dan kecakapan tersendiri untuk menghadapi bencana.

"Seperti pasukan khusus dapur umum, secara keterampilan mereka siap. Namun dalam kondisi bencana, mereka perlu mendapat pembekalan lagi terkait dengan cara penanganan dan teknis di lapangan dengan sistem satu komando. Sebab jika bencana itu datang, mereka hanya tinggal tunggu instruksi, sementara urusan teknis mereka sudah paham," jelasnya.

Adapun Kepala BPBD Provinsi Bengkulu Kolendri mengakui perlunya latihan basah guna menghadapi bencana. Rencananya, latihan ini akan diadakan sekitar Mei 2014 dengan melibatkan semua elemen terkait.

"Pelatihan sendiri akan dilaksanakan sebelum hari pencanangan penanggulangan bencana tingkat nasional Oktober mendatang," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kolendri menjelaskan BPBD Provinsi Bengkulu tidak menemui kendala dalam hal infrastruktur berupa peralatan. Malah, jika daerah tetangga seperti Kabupaten Musi Rawas dan sekitarnya memerlukan pertolongan, BPBD Provinsi Bengkulu siap membantu.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Topik Terhangat
Banjir Jakarta | Cipularang Ambles | Pemilu Serentak | Jokowi Nyapres | Gempa Kebumen |

Berita Terpopuler
Kalla dan Aburizal Bercanda Soal Warna Kuning Tua 
PKS Soal Jokowi: Populer Enggak Dicalonin, Ngapain ? 
Tujuh Gempa Sehari, BMKG Peringatkan Warga Pesisir 
Temui Mega, Ical Bantah Bicarakan Koalisi 
Ratu Atut Tetap Kendalikan Banten dari Bui


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.