TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum kembali berkicau melalui akun Twitter-nya. Kali ini, dia berkicau soal nasib partai pemenang pemilu 2009 itu. "Jika konsisten dg (dengan) yg (yang) dulu, soal anjloknya elektabilitas, skrg (sekarang) saatnya PD kembali diselamatkan #beraniadil *abah," kata @anasurbaningrum, seperti dikutip Tempo, Senin, 27 Januari 2014.
Melalui akun tersebut, Anas berkicau setelah munculnya rencana pemecatan Gede Pasek Suardika sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PD. Namun penolakan dari Ketua DPR Marzuki Alie membuat sahabatnya itu belum bisa diberhentikan sebagai wakil rakyat. Soalnya, surat pemecatan itu tidak ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono, melainkan cuma diteken Ketua Pelaksana Harian Syariefudin Hasan.
Anas mengatakan desakan mundur sebagai Ketua Umum PD kepada dirinya beberapa waktu lalu karena soal elektabilitas. Saat itu, tingkat keterpilihan PD dalam pemilu 2014 berkisar antara 11-12 persen oleh sejumlah lembaga survei. Namun setelah Anas lengser, elektabilitas PD tak juga membaik, bahkan terus turun hingga tiga bulan jelang pencoblosan.
Berkaca pada survei yang dilakukan Kompas, tingkat elektabilitas PD saat ini hanya 7,2 persen. Angka itu masih lebih baik ketimbang lembaga survei lain yang cuma memberikan angka 6 persen untuk juara bertahan pemilu tersebut. “Padahal janji politik Pak SBY adalah 15 persen di akhir tahun 2013,” kata Anas berkicau.
Terus melorotnya elektabilitas itu membuatnya menyarankan PD untuk mengganti ketua umum partai. Tujuannya, kata dia, agar partai tidak terbebani dengan citra pemerintah yang terus merosot. Menurut dia, masih ada waktu bagi PD untuk berbenah dengan menggelar KLB sebagai langkah terobosan untuk menyelamatkan PD. Dia pun menilai sejumlah tokoh layak menggantikan posisi SBY.
Ini kandidat Ketua Umum Demokrat yang diusulkan Anas...