TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang melanda pemukiman warga di bantaran Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, selama dua pekan mulai surut. Warga Kampung Pulo mengalami kerugian puluhan juta dari banjir yang sempat mencapai 6 meter pada Rabu, 22 Januari 2014.
"Kerugian jelas ada, dua minggu enggak kerja, rumah rusak, perabotan rusak," kata Syarief, 41 tahun, warga RT 03 RW 03 Kampung Pulo, kepada Tempo, Senin, 27 Januari 2014.
Syarief menceritakan dua pintu rumahnya di depan dan belakang hilang terbawa banjir. Kaca-kaca rumahnya pun sudah hampir copot. "Lantainya juga pada naik, sudah hancur lah rumah saya. Kan, semipermanen," ujarnya.
Selain rumah rusak, Syarief juga mengalami kerusakan barang-barang lainnya, seperti televisi, kasur, dan perabotan rumah tangga. "Kerendem banjir semua. Ya kalau ditotal sekitar Rp 20 juta. Belum lagi bayar tukangnya untuk benerin rumah," kata dia.
Tidak hanya Syarief, Agus Mamat, 45 tahun, warga RT 03 RW 03 juga mengalami kerugian serupa dengan Syarief. "Rumah saya semipermanen, jadi tembok belakang itu pakai triplek dan sekarang jebol. Barang-barang ikut hanyut," kata Mamat.
Mamat menaksir kerugiannya mencapai Rp 20 juta. "Kalau dihitung-hitung ya sampai lah. Ini saja dua minggu enggak jualan soto. Mau dapat uang dari mana buat benerin rumah," ujarnya.
Kini Syarief dan Mamat berharap mendapat bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumahnya. "Ya, dibantulah gitu. Enggak bisa tidur juga kalau rumahnya bolong di belakang," ujarnya.
Menurut dia, tahun 2013 lalu pemerintah telah mendata rumah warga di Kampung Pulo yang rusak akibat banjir. "Namun, sampai sekarang juga enggak ada bantuan. Katanya mau diperbaiki. Pakai difoto-foto segala rumahnya, tapi enggak ada hasilnya," ujar Mamat. "Sekarang kami minta diperhatikan sama pemerintah pusat dan daerah, bantu kami, untuk perbaikin rumah. Jangan sampai hanya difoto-foto saja."
AFRILIA SURYANIS