TEMPO.CO, Jakarta - Bangunan mal di Kemang Village, Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, dilengkapi dengan danau penampung air di bawahnya. Danau itu tersembunyi di bawah jalan utama di dekat lobi utama mal. Danau buatan yang berfungsi untuk menampung air hujan itu bentuknya lebih mirip lantai parkir bawah tanah yang kosong.
Sebuah ruangan memanjang dengan kolom-kolom beton menyangga jalan di atasnya. Menurut Head of Corporate Communication PT Lippo Karawaci Tbk Danang Kemayan Jati, danau buatan itu tidak hanya menampung air buangan dari gedung di atasnya, ia juga mampu menampung air hujan yang menguyur kawasan Cipete dan Kemang. "Luasnya sekitar delapan kali lapangan sepak bola," ujarnya.
Pembangunan danau yang berfungsi sebagai area resapan air itu dibuat atas rekomendasi konsultan asal Belanda, Royal Haskoning. Posisi Kemang Village yang berada seperti di tengah mangkuk membuat mereka mesti mendesain sistem drainase handal supaya tidak kebanjiran.
Berdasarkan perhitungan, kemampuan tanah menyerap air hujan di Kemang Village, yang memiliki luas sekitar 8,8 hektare, sebesar 76 ribu meter kubik air. Fungsi itulah yang dikonversi menjadi danau--dalam bahasa teknisnya kolam retensi--berkapasitas 100 ribu meter kubik. Ketika hujan turun, kolam akan menampung air dan membiarkannya meresap ke tanah.
Kalau hujan terlalu deras dan kolam tak mampu menampungnya, pintu air akan terbuka untuk menyalurkannya ke Kali Krukut. Tapi, sejak kolam beroperasi pada 2011, hujan tak pernah berhasil membuat danau buatan ini meluap. "Dasar kolam retensi ini lebih rendah 4,5 meter di bawah dasar Kali Krukut dan tanggulnya lebih tinggi 1 meter dari permukaan Kali Krukut," ucap Danang.
Alhasil, Kemang Village dan sekitarnya hingga kini terbebas dari banjir. "Dulu banjir di sana bisa lebih dari 1 meter," kata Danang.
Tidak hanya menghilangkan banjir, danau itu juga berfungsi sebagai penyedia air bersih. Sebagian air di danau itu ditampung dan diolah menjadi air bersih sebelum disalurkan ke penghuni. Dalam kondisi darurat, air di kolam juga bisa memenuhi kebutuhan 17-25 ribu penghuni selama 60 hari. (Baca selengkapnya di Majalah Tempo).
SORTA TOBING
Berita Populer
Klaim Ical Soal Pak Harto dan Golkar Berlebihan
Di Survei Ini, Prabowo Subianto Selalu Jadi Juara
Survei: PDIP Tak Usung Jokowi, Prabowo Menang
Irfan Bachdim Resmi Gabung Klub Jepang
Gempa Kebumen Akibat Dua Lempeng Bertemu
Survei: Jokowi Bertahan, Prabowo-Aburizal Jeblok
Gempa Kebumen, Aktivitas Gunung Api Masih Normal
Survei: Publik Inginkan Koruptor Dihukum Mati