TEMPO.CO, Makassar - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Selatan mengusulkan dua figur calon presiden yang berasal dari kader dan nonkader dalam rapat pimpinan nasional partai, 7-9 Februari 2014, di Bandung. Dua nama yang diusulkan adalah Ketua Umum Partai Suryadharma Ali dan mantan wakil presiden Jusuf Kalla.
"Dua figur ini tepat untuk diusulkan," kata Ketua PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara saat ditemui di kantor Dewan Sulawesi Selatan, Senin, 27 Januari 2014.
Amir mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan hasil rapat pengurus di kantor PPP Sulawesi Selatan pada Minggu, 25 Januari 2014. Menurut dia, dua figur tersebut merupakan tokoh nasional yang memiliki pengalaman pemerintahan dan politik yang memadai.
Figur Suryadharma, kata Amir, selain sebagai Ketua Umum PPP juga pernah duduk sebagai Menteri Koperasi dan UKM. Kini dia menjabat Menteri Agama. Sedangkan Jusuf Kalla dinilai mampu memimpin bangsa Indonesia sesuai pengalamannya menjabat wakil presiden. "JK (Jusuf Kalla) berpengaruh bagi pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan."
Menurut Amir, kedua figur tersebut merupakan tokoh yang masih bersih dan tak pernah terindikasi kasus korupsi.
Sedangkan Partai Hanura Sulawesi Selatan mendukung sepenuhnya pasangan Wiranto-Hary Tanoesoedibjo sebagai pasangan capres 2014. "Partai Hanura Sulawesi Selatan menyerahkan keputusan pasangan capres yang diusung kepada pengurus pusat Partai Hanura," kata Ambo Dalle, Ketua Partai Hanura Sulawesi Selatan.
Ambo mengatakan pengurus pusat Partai Hanura mendorong figur pasangan Wiranto-HT maju dalam pemilihan presiden. "Ya, pasti pasangan ini yang kami dukung sepenuhnya," kata dia.
Wakil Ketua Partai Golkar Sulawesi Selatan Yaqkin Padjalangi mengatakan Partai Golkar telah memutuskan akan mengusung Ketua Umum Aburizal Bakrie (ARB) sebagai capres pada pemilihan presiden nanti. "Partai Golkar Sulawesi Selatan tunduk pada keputusan mengusung ARB di pilpres nanti," kata Yaqkin.
Dia tak khawatir jika partai lain mengusung bekas Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla sebagai capres. "Itu hak partai lain kalau mau mengusung Pak JK," kata Yaqkin.
INDRA OY