TEMPO.CO, Purwokerto - Gempa bumi kembali terjadi dengan kekuatan 5,3 Skala Richter. Lindu ini sempat membuat panik sejumlah warga di Pekuncen, Banyumas.
"Takut rumah roboh, kami memilih tidur di rumah saja," ujar Dian Aprilia, warga Karangklesem, Pekuncen, Banyumas, Selasa, 28 Januari 2014.
Gempa terasa cukup kuat dirasakan warga setempat jelang tengah malam dan pukul 03.00 dinihari tadi. Mereka terpaksa menggelar tikar di teras rumah dan tidur di situ.
"Cukup terasa di Karangklesem, Pekuncen, Banyumas," kata Widi Harisandi, pengamat Meteorologi Geofisika BMKG Banjaregara.
Ia mengatakan gempa susulan terjadi sekitar pukul 23:14:02 WIB. Kedalaman gempa cukup dangkal, yakni 33 kilometer. Pusat gempa berada 68 kilometer arah barat daya Kebumen. Widi sendiri sudah dua malam di Pekuncen. Ia bersama timnya memasang alat seismograf untuk memantau gempa.
Sejak dipasang pada Minggu, 26 Januari 2014 pukul 20.00, ia mencatat ada sekitar 10 kali gempa susulan. Dua gempa bisa dirasakan oleh warga setempat.
Ia mengatakan pemasangan seismograf di Banyumas disebabkan karena Banyumas merupakan daerah terparah terkena gempa. Sedikitnya 151 bangunan mengalami kerusakan dengan nilai kerugian mencapai Rp 2 miliar.
Selain Banyumas, BMKG juga memasang seismograf di Cilacap dan Kebumen. Di Pekuncen, kata dia, tanahnya labil dan kontruksi bangunannya buruk sehingga mudah rusak terkena gempa.
Ia menyebutkan kekuatan gempa mulai turun sejak gempa pertama pada Sabtu lalu dengan kekuatan 6,5 SR. "Kami akan pantau terus perkembangannya," katanya.
Gempa cukup kuat juga dirasakan warga Adipala Cilacap. "Tanah seperti bergerak," kata Suwoto.
Ia mengatakan, lama gempa sekitar 10 detik. Warga setempat tak keluar rumah karena saat ini sedang hujan lebat.
ARIS ANDRIANTO