TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ternyata melewatkan kesempatan untuk hadir dalam forum dunia yang bergengsi, The World Economic Forum (WEF) Annual Winter Meeting 2014 di Davos, Swiss. Forum Davos itu dihadiri para CEO dan pemimpin politik berpengaruh di dunia ini.
Mestinya Jokowi berbicara di perhelatanForum Young Global Leaders pada Rabu, 22 Januari 2014 lalu. Jokowi mendapat sesi khusus untuk bicara di Forum Young Global, salah satu acara rangkaian Forum Davos yang digelar pada 22-25 Januari 2014 dengan tema "The Reshaping of the World: Consequences for Society, Politics and Business."
Forum Davos mengundang 2.500 pemimpin puncak bisnis, pemimpin politik internasional, serta intelektual dan jurnalis terpilih untuk mendiskusikan isu paling penting yang sedang mengemuka di dunia, termasuk soal kesehatan dan lingkungan.
Duta Besar RI untuk Swiss Djoko Susilo menyayangkan ketidakhadiran Jokowi dalam perhelatan bergengsi World Economic Forum di Davos, Swiss, pekan lalu. “Padahal, ini kesempatan yang baik bagi Pak Jokowi untuk menambah pengalaman internasionalnya,” kata Djoko Susilo di kantor Kedutaan RI di Bern, ibu kota Swiss, kepada Tempo via sambungan telepon. “Grade-nya naik kalau dia datang ke Davos.” (baca: Jokowi Tuai Kritik karena Absen di Davos)
Forum Davos, walau sifatnya informal, tapi sangat terkenal dan dihadiri para pemimpin dunia, baik bisnis maupun politik. Presiden Iran, Perdana Menteri Jepang, Presiden Korea Selatan, dan tokoh kunci Asean muncul di antara peserta. Belum lagi para CEO raksasa bisnis dunia.(baca:Mengapa Davos Penting Bagi Jokowi?)
Ditemui terpisah, Jokowi beralasan ketidakhadirannya karena mesti menangani banjir di Jakarta. Konfirmasi ketidakhadiran disampaikannya langsung kepada panitia pada medio November 2013. “Jakarta banjir dan saya lebih mengutamakan rakyat, dong,” katanya kepada Majalah Tempo, pekan lalu. (baca:Alasan Jokowi Mangkir dari Forum Davos )
WDA| JOBPIE SUGIHARTO
Berita lainnya
Di mana Saja Duit Sogokan Akil Mochtar Diberikan?
PKS Soal Jokowi: Populer Enggak Dicalonin, Ngapain ?
Garap 400 Kasus, Akil Punya Jejaring Pemasaran
Ahok: Bawah Tanah Jakarta Dobel Semrawut