TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Partai Golkar Yorris Raweyai mengatakan kritik yang disampaikan sesepuh partai beringin, Baharudin Jusuf Habibie, bukan untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurut dia, kritik itu ditujukan kepada seluruh tokoh yang dinilai cuma mengandalkan popularitasnya. “Bukan ke Jokowi, tapi keseluruhan saja,” katanya saat dihubungi, Selasa, 28 Januari 2014.
Sebelumnya, BJ Habibie menyampaikan kritiknya terhadap tokoh politik yang cuma mengandalkan popularitas. Hal itu disampaikan presiden ketiga Indonesia tersebut saat memberikan pembekalan terhadap calon legislator (caleg) dan Badan Pemenangan Pemilu partai beringin tersebut. Dia meminta kepada masyarakat untuk memilih pemimpin berdasarkan kemampuannya, bukan sekedar popularitasnya saja.
Yorris mengatakan, pesan utama yang disampaikan oleh Habibie itu adalah untuk memotivasi para caleg. Mereka diharapkan tak cuma mengandalkan popularitas semata, tapi juga harus mengutamakan kompetensi dan kemampuan dalam memimpin. Hal itu, kata dia, karena sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak artis dan selebriti yang berlomba menjadi caleg dengan hanya mengandalkan popularitasnya saja.
“Kan, sekarang sudah menjamur hal-hal seperti itu dan seperti menjadi hal yang lumrah,” kata dia. Habibie, kata Yorris, tidak ingin kader Golkar ikut-ikutan dengan fenomena itu.
Namun, ia mengingatkan publik agar tidak mengulangi hal yang sama dalam memilih pemimpin. Soalnya, Susilo Bambang Yudhoyono juga terpilih sebagai presiden pada 2004 dan 2009 karena berbekal popularitas semata. Padahal ketika terpilih pada 2004, dia juga merupakan sosok yang baru muncul ke publik setahun sebelum pemilu.
“Jadi, (kalau pun kritikan Habibie untuk Jokowi) itu wajar-wajar saja, agar publik tidak memilih pemimpin berdasarkan popularitasnya saja,” kata dia. (baca: Jokowi Maju, 8 Partai Tergusur)
DIMAS SIREGAR
Berita terkait
PKS Soal Jokowi: Populer Enggak Dicalonin, Ngapain ?
Ditanya Capres, Jokowi: Saya Siapkan Muaranya..
Survei: PDIP Tak Usung Jokowi, Prabowo Menang
Partai Nasdem Ragukan Kedahsyatan Efek Jokowi