TEMPO.CO, Jakarta - Turunnya harga saham dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk mulai membeli saham.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hingga penutupan sesi pertama perdagangan menguat 30,55 poin (0,72 persen) ke level 4.353,33. Indeks mengalami technical rebound, meski tidak cukup untuk membayar koreksi tajam kemarin.
Pelaku pasar mulai mengambil posisi beli pada harga rendah (buy on weakness), sehingga koreksi indeks tertahan. Adapun investor asing lebih banyak menjual saham dengan total penjualan bersih Rp 315 miliar.
Hingga siang ini, saham-saham blue chip, semisal BRI, Bank Mandiri, Astra Internasional, dan Telkom Indonesia, mulai bangkit dari keterpurukan dengan volume transaksi yang cukup tinggi.
Analis dari PT KDB Daewoo Securities, Taye Shim, mengatakan tren turun yang dialami indeks saham dapat dimanfaatkan sebagai entry point yang cukup baik bagi pelaku pasar. "Untuk jangka pendek, pelaku pasar bisa memperhatikan saham-saham bagus yang telah turun harganya," kata dia dalam analisis hariannya.
Namun ia melihat pelaku pasar belum akan terlalu gencar melakukan aksi beli. Mereka masih menunggu pertemuan Komite Ekonomi Federal (FOMC) Meeting pada 28-29 Januari waktu Amerika Serikat. "Pertemuan itu diperkirakan akan memastikan pemotongan stimulus bank sentral sebesar US$ 10 miliar per bulan."
Dari regional, pergerakan bursa masih bervariasi. Namun bursa acuan, seperti Jepang, Hong Kong, dan Singapura, mulai menguat. Hingga 12.30 WIB, indeks Nikkei 225 naik 0,11 persen ke 115.019,27, indeks Hang Seng menguat 0,03 persen ke 21.983,04, dan Strait Times menguat 0,25 persen ke 3.049,90.
PDAT | M. AZHAR