TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan terkait dengan kisruh di maskapai PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), yaitu adanya penundaan pembayaran gaji karyawan, pihaknya sudah mengupayakan yang terbaik. "Wajar, kalau saya enggak digaji ya mogok, enggak mau kerja," ujar Dahlan ketika ditemui setelah acara penandatanganan nota kesepahaman dengan kantor berita ABC, di Jakarta, Selasa, 27 Januari 2014.
Menurut Dahlan, dia sudah mengupayakan penyehatan Merpati dengan membentuk anak perusahaan baru. Selain itu, Kementerian BUMN sudah memisahkan anak perusahaan yang masih bagus, yaitu Merpati Maintenance Facility (MMF), untuk dijual ke Perusahaan Pengelola Aset (PPA). "Nanti jika Merpati sudah sehat, MMF bisa diambil kembali oleh Merpati," ujar Dahlan. (Baca juga: Merpati Tak Boleh Utang Avtur Lagi )
Nantinya uang yang didapat dari penjualan MMF bisa digunakan untuk operasional Merpati sebelum mendapatkan mitra untuk kerja sama operasi (KSO). Namun, terkait dengan hal ini, Kementerian BUMN masih menunggu Kementerian Keuangan untuk persetujuan uang pembelian MMF oleh PPA.
"Masih menunggu Kementerian Keuangan. Kalau swasta kan cuma melalui pemegang saham, kalau perusahaan pemerintah harus mendapat persetujuan Kementerian Keuangan," ujar Dahlan. (Baca juga: Penerbangan Merpati di NTT Dihentikan)
Sebelumnya, Ketua Forum Pegawai Merpati Sudiyarto menjelaskan sejak tiga bulan lalu atau mulai bulan November 2013, karyawan Merpati mulai dari pilot, pramugari hingga staf belum mendapat gaji. Walhasil khusus pilot, ini yang memicu rencana mogok pada 25 Januari lalu. Para pilot menuntut hak yang belum dibayarkan sejak November 2013.
GALVAN YUDISTIRA
Terpopuler :
Suap di Bea Cukai, Kubu STAN vs Non-STAN Meruncing
Bos Bea-Cukai Terseret Kasus Suap Anak Buahnya
Pengusaha Ini Diduga di Balik Suap Bea Cukai
Bosnya Tewas, Saham Tata Motors Anjlok
JK: Capres Belum Berani Tawarkan Harga BBM Naik