TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pekerja film sudah seharusnya ikut peka terhadap kondisi sosial yang ada di masyarakat. Hal itu pula yang dicoba diterapkan oleh Lola Amaria saat menggarap cerita untuk film terbarunya, Negeri tanpa Telinga.
Lahir dan besar di Jakarta serta senantiasa menikmati suguhan berita Ibu Kota membuat Lola semakin peka akan kondisi yang terjadi di Indonesia. "Ketika melihat berita, kondisi banyak orang, masak sih selama itu enggak berpikir sesuatu?" kata Lola saat ditemui di Galeri Cipta TIM, Cikini, 27 Januari 2014.
"Dari bangun tidur sampai mau tidur, berita itu banyak banget. Sayang aja kalau momen itu enggak diangkat," ujarnya.
Dalam film yang akan mulai syuting pada 1 Februari 2014 ini, Lola menyorot beberapa kasus korupsi, tapi dengan memadukan nuansa humor di dalamnya. Nama-nama para tokoh pun dibuat seunik mungkin, seperti Naga, Piton, Mister Marmood, Etawa, Joko Ringkik, dan Cika Cemani.
Kemudian ada kisah seorang bendahara partai yang mengatur banyak perputaran keuangan partai. Lalu ada pula seorang politikus yang melakukan kongkalikong korupsi impor daging domba dan juga punya skandal seks dengan banyak perempuan.
Telinga Naga yang mendengar banyak cerita itu akhirnya mendatangkan bencana bagi dia. Dia jadi mendapatkan teror, siksaan, hingga upaya pembunuhan.
"Filmnya jadi cerminan bahwa sejauh ini kita bisa lihat kecacatan di negara ini. Kita juga bisa melihat kelebihan dan kekurangan kita," kata Teuku Rifnu, salah satu pemeran dalam film ini.
AISHA
Topik Terhangat
Banjir Jakarta | Cipularang Ambles | Pemilu Serentak | Jokowi Nyapres | Gempa Kebumen|
Topik Terhangat
Trailer Drakula Cinta Telah Ditonton 1 Juta Orang
Ayu Ting Ting Tak Minta Enji Nafkahi Anaknya
Beyonce dan Jay Z Memukau di Grammy Awards 2014
Mantap Cerai dari Enji, Ayu: Ini Bukan Soal Dendam
Lorde, Penyanyi Terbaik di Grammy Awards