TEMPO.CO, Sampang - Setelah buron selama lima bulan, dua pelaku pembunuhan pasangan suami-istri, Bunadih dan Bukkiyah, warga Dusun Kamere Laok, Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, akhirnya berhasil dibekuk aparat kepolisian resor setempat. "Kedua pelaku berinsial S dan C," kata Kepala Polres Sampang Ajun Komisaris Besar Imran Siregar, Rabu, 29 Januari 2014.
Menurut dia, penangkapan kedua tersangka dilakukan di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Kota Sampang. Saat itu, S dan C baru saja selesai mengisi bensin kendaraannya di SPBU. Ketika melihat polisi menghampiri, keduanya berusaha kabur. Polisi terpaksa menghadiahi keduanya dengan timah panas di betis. "Kalau sudah ditembak, jalan aja susah, gimana mau kabur," ujar kepala polres.
Berdasarkan pengakuan tersangka, kata Imran, setelah membunuh korbannya pada 23 September 2013, S dan C kabur ke Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Lima bulan di Banjarmasin, keduanya pulang kembali ke Sampang untuk mengurus paspor karena hendak pergi ke Malaysia. "Tujuannya ke Malaysia untuk menghilangkan jejak," ujar Imran.
Imran berharap dengan tertangkapnya S dan C, polisi bisa melacak dua tersangka lain berinisial N dan dalang pembunuhan berinisial M yang masih buron. "Dua celurit yang dipakai membunuh sudah kami amankan juga," katanya.
Pembunuhan terhadap Bunadih dan Bukkiyah terjadi September 2013 lalu. Pembantaian pasangan itu terkait dengan isu ilmu santet yang diduga dimiliki Bukkiyah. Bunadih turut dihabisi karena membela sang istri yang sudah dibunuh ke empat pelaku.
Baca Juga:
MUSTHOFA BISRI