TEMPO.CO , MADIUN:- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Anang Iskandar mengatakan bahwa Lembaga Pemasyarakatan sebagai pasar narkoba. Sebab, di dalam lembaga itu seringkali ditemukan beberapa jenis narkotika oleh sipir yang bekerjasama dengan pihak kepolisian.
“Di sana (LP) ada pengendar dan pengguna. Bayangkan saja, di sana ada pembeli dan penjual terus terjadilah pasar,” kata dia usai acara Deklarasi Anti Penyalahgunaan Narkoba di Wisma Haji, Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa, 28 Januari 2014.
Menurut dia, terjadinya pasar narkoba di dalam lapas karena narapidana yang menjadi bandar tidak dihukum dengan tindak pidana pencucian uang. Sehingga mereka tetap bisa membeli dan mengendalikan narkoba dari balik terali besi. “Perlu dituntut lebih keras lagi dengan cara diajukan tindak pidana pencucian uang. Kalau tidak punya duit, bagaimana (bandar) mengendalikan narkoba,” jelas Anang.
Upaya lain yang bisa dilakukan agar LP tidak menjadi pasar narkoba, lanjut dia, dengan memisahkan antara bandar dengan pengguna narkoba. Bagi pengguna, menurut Anang, sebaiknya dihukum dengan membawanya ke tempat rehabilitasi. Dengan begitu, ketergantungannya terhadap narkoba bisa diputus.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Brigadir Jenderal Suprodjo Wirjo Sumardjo, mengatakan hal senada. Menurutnya, pengguna narkoba perlu direhabilitasi dan dipisahkan dengan bandar dari dalam LP. “Dengan direhabilitasi bisa ditata kehidupannya. Kalau di LP ditahan-tahan begitu saja,” ujarnya sembari menyatakan pihak kepolisian telah mem-back-up pengamanan LP dari peredaran narkoba.
Sementara itu, Kepala LP Klas I Madiun, Pargiyono, mengakui bahwa narkoba beberapa kali ditemukan di dalam penjara setempat. Namun, dia menyayangkan pernyataan dari Kepala BNN Anang Iskandar ihwal LP menjadi pasar narkoba. “Hal itu terlalu menyudutkan. Kami telah berusaha maksimal dan berkomitmen memberantas narkoba dari LP,” kata dia saat dikonfirmasi. Pargiyono mengatakan, temuan narkoba di dalam LP karena peredarannya di luar lebih santer.
“Pemberantasannya merupakan tugas kepolisian dan BNN. Mereka mempunyai alat pendeteksi narkoba yang lebih canggih,” ungkapnya.
NOFIKA DIAN DIAN NUGROHO